Mohon tunggu...
Gatot Tri
Gatot Tri Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

life through a lens.. Saya menulis tentang tenis, arsitektur, worklife, sosial, dll termasuk musik dan film.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Uji Nyali di Kompetisi Makan Cabai

25 Juli 2019   11:58 Diperbarui: 25 Juli 2019   12:02 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kompetisi tersebut dimenangkan oleh Tang Shuaihui, warga Hunan. Ia memakan 50 buah cabai dengan kecepatan yang luar biasa. Selain cepat, Tang juga mampu bertahan dari rasa pedas yang menyengat kuat. Walau cabai Tabasco bukan cabai terpedas di dunia, tetapi dengan jumlah sebanyak itu pasti menyiksa peserta.

Isu kesehatan membayangi kompetisi makan cabai

Kompetisi memakan cabai memang menarik dan seru, tetapi di sisi lain ada bayang-bayang isu terkait kesehatan para peserta. Hadiah yang disediakan mungkin menggoda, tetapi apakah hadiah itu sepadan dengan pengorbanan fisik mereka?

Memang, peserta yang mengikuti kompetisi ini harus bernyali tinggi, sehat jasmani dan yang pasti penyuka pedas. Karena cabai yang dilombakan punya tingkat kepedasan sangat tinggi, potensi gangguan kesehatan pasti membayangi peserta.

Bahkan peserta yang terlatih memakan cabai super pedas mentah-mentah pun tidak menjamin ia aman dari gangguan kesehatan. Tantangan memakan cabai yang luar biasa pedas itu sangat berat, bahkan Dilan pun belum tentu kuat...

Sebagai informasi, pernah terjadi sebuah kasus berkaitan dengan lomba makan cabai ini. Di tahun 2016 lalu, seorang pria harus dirawat di rumah sakit beberapa saat setelah mengikuti sebuah lomba makan cabai di negara bagian New York, Amerika Serikat. Ia mengalami sakit kepala yang sangat menyakitkan yang disebut "thunderclap headaches" setelah memakan cabai Carolina Reaper.


Hasil CT scan terhadap pria berusia 34 tahun itu menunjukkan bahwa beberapa bagian arteri di otak pria tersebut mengalami penyempitan. Ini adalah kasus pertama yang disebabkan karena memakan cabai. Kasus itu didokumentasikan di jurnal kedokteran British Medical Journal atau BMJ (sumber)

Di tahun 2018 lalu, seorang pria peserta kompetisi makan cabai juga harus dilarikan ke rumah sakit Royal Sussex County Hospital, Inggris, setelah memakan cabai super pedas yang tingkat kepedasannya lebih dari satu juta SHU. Ia menderita pening, disorientasi dan berkeringat.

Penderitaan ketika mengikuti lomba makan cabai juga diutarakan oleh Shahina. Meski menyandang sebutan Ratu Cabai Inggris, sebetulnya ia juga merasa tersiksa ketika mengikuti kompetisi tersebut. Rasa pedas yang luar biasa membuatnya seakan "sekarat" selama lomba, tetapi biasanya rasa sakit itu tidak bertahan lama. Kira-kira satu atau dua jam setelah kompetisi biasanya rasa sakit itu hilang.

Walau dibayangi dengan isu kesehatan oleh karena memakan cabai yang luar biasa pedas, kompetisi memakan cabai nampaknya masih menarik banyak orang. Terbukti kompetisi ini tidak pernah sepi dari orang yang ingin menjadi peserta atau sekadar ingin menontonnya.

Bacaan:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun