Air untuk keperluan wudhu, toilet, dan menyiram kebun diperoleh dari penampungan air hujan yang diproses dengan memanfaatkan teknologi pemanasan dan pendinginan mutakhir.
Masjid dirancang untuk dapat dijangkau oleh pejalan kaki dengan melewati pedestrian. Selain itu jama'ah yang menaiki sepeda juga dapat mencapainya. Jama'ah yang mengendarai kendaraan bermotor dapat memarkir kendaraannya di areal parkir bawah tanah di bawah masjid. Pemilihan lokasi parkir di bawah tanah dimaksudkan untuk mengakomodasi ruang masjid yang lebih luas dan taman masjid.
Interior masjid CCM sangat cantik, didominasi warna coklat muda. Pilar-pilar masjid berbahan kayu berdiri tegak menyangga atap masjid, mirip pohon.Â
Garis-garis vertikal pada tiang melengkung di bagian atasnya dimana setiap garis itu terpisah, membentuk jalinan dengan bagian pilar lainnya. Vedat Tokyay, arsitek dari Turki menjadi konsultan khusus material kayu.
Konsep pilar yang membuka di bagian atasnya ini nampaknya mencontoh tiang-tiang payung raksasa yang dipasang di area terbuka masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi.Â
Sepintas pilar masjid juga mirip dengan pilar-pilar di gereja Sagrada Familia karya arsitek kenamaan Antoni Gaudi. Masing-masing pilar bercabang berbentuk lengkungan di bagian atas.
Di atas setiap pilar terdapat kaca yang berfungsi untuk meneruskan cahaya matahari, menerangi seantero ruang ibadah secara alami. Alhasil penggunaan energi pun bisa dihemat. Bila malam tiba, lampu-lampu LED hemat energi berbentuk lingkaran menggantikan cahaya surya.
Elemen budaya Turki muncul pada karpet masjid, kaligrafi, lantai keramik dan kaca berwarna yang menghiasi sisi interior masjid.
Taman asri di pintu masuk masjid membuatnya sebagai oase kota. Taman yang indah ini dapat dinikmati oleh siapapun. Taman masjid memiliki kolam kecil dan terdapat sejumlah kursi. Terdapat kafe di salah satu bagian taman.