Mohon tunggu...
Gatot Tri
Gatot Tri Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

life through a lens.. Saya menulis tentang tenis, arsitektur, worklife, sosial, dll termasuk musik dan film.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Ragam Nasi Pecel dari Jawa Timur yang Menggugah Selera

19 Maret 2019   19:22 Diperbarui: 20 Maret 2019   17:51 1479
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(KOMPAS.com/MUHLIS AL ALAWI)

Siapa yang tidak kenal dengan menu nasi pecel? Menu nasi yang disajikan dengan aneka sayuran yang disiram dengan bumbu berbahan dasar kacang tanah ini sungguh menggugah selera. Apalagi jika dimakan dengan aneka lauk pauk lezat.

Bumbu pecel umumnya terdiri dari bahan-bahan terpilih yaitu: kencur, gula merah, garam, cabai, daun jeruk purut dan kacang tanah yang telah disangrai. Bahan-bahan itu lantas dicampur, ditumbuk, atau diulek.

Satu lagi yang tidak ketinggalan adalah iwak peyek alias rempeyek. Pada umumnya rempeyek yang digunakan adalah rempeyek kacang tanah. Namun kini juga terdapat rempeyek ikan teri, rempeyek ebi atau udang kecil, ataupun rempeyek udang.

Di propinsi Jawa Timur (Jatim), menu nasi pecel tersedia di berbagai tempat. Mulai dari warung kaki lima, depot atau rumah makan, hingga restoran di mal atau hotel. Orang Jatim mengonsumsi nasi pecel sebagai menu sarapan, makan siang maupun makan malam. Bahkan ada rumah makan nasi pecel yang buka 24 jam.  

Nasi pecel di Jatim biasanya memiliki beragam sebutan yang biasanya berdasarkan pada nama daerah asalnya. Nasi pecel khas Madiun artinya nasi pecel yang berasal dari Madiun. Ada juga nasi pecel khas Ponorogo, nasi pecel khas Blitar dan nasi pecel khas Kediri. Nama-nama menu nasi pecel itu sudah dikenal luas di Jawa Timur.

Selain itu, masyarakat Jawa Timur juga mengenal nasi pecel khas Nganjuk, nasi pecel khas Kertosono dan nasi pecel khas Tulungagung. Semua menu nasi pecel itu bercita rasa enak dengan bumbu berbahan dasar sama yaitu kacang tanah. Penampilan atau penyajian nasi pecel sepintas nampak sama namun sebenarnya terdapat sejumlah perbedaan.

Sejumlah perbedaan itu diulas dalam tulisan berikut ini. Untuk memudahkan pembaca, berikut sub judul tulisan:

  • Nasi pecel khas Madiun, dari daun pincuk turun ke hati
  • Nasi pecel khas Ponorogo, dari daun jati turun ke hati
  • Nasi pecel khas Blitar, cita rasa pedas manisnya ngangenin 
  • Nasi pecel khas Kediri, sambal tempe busuknya merasuk
  • Nasi pecel khas Nganjuk buat yang doyan pedas
  • Nasi pecel khas Kertosono, guyuran sambal tumpang memperkuat cita rasanya
  • Nasi pecel khas Tulungagung yang pedas manis berpadu dengan ento-ento 

Nasi pecel khas Madiun, dari daun pincuk turun ke hati
Menu nasi pecel pertama yang akan saya bahas adalah nasi pecel khas Madiun. Pedagang nasi pecel ini bertebaran di seantero daerah di Jatim. Bahkan merambah hingga ke sejumlah kota-kota besar lainnya termasuk di kota Jakarta. Konon awal mula nasi pecel adalah dari Madiun hingga kemudian meluas ke tempat-tempat lainnya.

Nasi pecel khas Madiun ini kerap disebut dengan nasi pecel pincuk karena memang kekhasannya terletak pada penyajiannya yang menggunakan pincuk atau daun pisang. Aroma daun pisang yang berwarna hijau itu entah bagaimana menambah cita rasa nasi pecel menjadi semakin nikmat.

Namun kini tidak semua warung nasi pecel khas Madiun menyajikannya dengan daun pisang. Kadang ada yang menggunakan kertas makanan berwarna coklat yang diletakkan di atas piring porselen / kaca / plastik, atau di atas ingke atau piring lidi. Kadang ada yang langsung disajikan di atas piring karena daun pisang segar juga semakin sulit diperoleh.

Ciri khas nasi pecel Madiun lainnya adalah bumbu kacangnya diencerkan menggunakan air panas atau air mendidih. Maka dari itu, biasanya terlihat termos berisi air panas di area meja racik. Kadang air panasnya diambil dari panci yang sama yang digunakan untuk menyeduh minuman panas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun