Mohon tunggu...
Gabriel Tondi Lubis
Gabriel Tondi Lubis Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar - SMA Kolese Kanisius Jakarta

Seorang pelajar di SMA Kolese Kanisius Jakarta menunjukkan ketertarikan yang mendalam pada dunia bisnis, sejalan dengan arah tujuan pendidikannya di perguruan tinggi. Juga menunjukkan minat yang kuat dalam bidang jurnalistik, dan memimpin sebuah ekstrakurikuler jurnalistik di sekolah.

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Pilihan

GPT-4, Teknologi Sepintar Manusia?

29 Maret 2023   12:28 Diperbarui: 29 Maret 2023   12:29 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Artificial Intelligence. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Gerd Altmann

Dalam beberapa tahun terakhir, kemajuan yang signifikan dalam kecerdasan buatan dan pemrosesan bahasa alami telah mengarah pada pengembangan chatbot yang dapat membantu manusia dalam berbagai konteks. Salah satu chatbot yang paling bergengsi, ChatGPT, yang dibuat oleh OpenAI, telah menjadi perangkat software yang diandalkan karena penggunaannya pada algoritma pembelajaran mendalam yang memungkinkannya untuk meningkatkan responnya dari waktu ke waktu dan mengacu pada banyak data untuk akurasi. Namun, ketika penggunaan chatbot menjadi lebih umum, ada kekhawatiran tentang potensi dampaknya terhadap pekerjaan manusia.

Sementara beberapa orang berpendapat bahwa chatbot seperti ChatGPT akan menggantikan pekerja manusia di beberapa industri, yang lain percaya bahwa mereka akan hanya memperluas kemampuan manusia dan membuka peluang pekerjaan baru. Ketika teknologi ini terus berkembang dan berkembang, penting untuk mempertimbangkan implikasi potensial dan bekerja untuk memastikan bahwa teknologi ini digunakan dengan cara yang bermanfaat bagi manusia dan masyarakat secara keseluruhan.

Kemunculan model chatbot baru seperti GPT-4, dengan kemampuan dan keuntungan potensial bahkan lebih besar dari pendahulunya yaitu chatGPT. GPT-4 menyajikan kemungkinan yang menyenangkan dan tantangan potensial. OpenAI telah mengumumkan bahwa GPT-4 kini tersedia untuk pengembang dan pengguna API OpenAI, dan telah digunakan dalam beberapa aplikasi. Namun, kekhawatiran tentang penggantian pekerjaan yang dioperasikan oleh tenaga manusia harus ditangani, terutama di industri yang sangat bergantung dengan teknologi. Penting bagi dunia bisnis dan pembuat kebijakan untuk mengembangkan strategi bertujuan untuk mengurangi dampak negatif yang mungkin terjadi akibat kemajuan kecerdasan buatan dan dampaknya terjadap pekerjaan manusia. 

Ketika chatbot seperti GPT-4 menjadi lebih canggih, mereka diharapkan menciptakan peluang kerja baru, terutama dalam bidang pengembangan software dan analisis data. Tentunya, akan sangat menarik untuk melihat bagaimana teknologi ini berkembang di masa depan dan bagaimana diintegrasikan ke dalam berbagai industri. Namun, sangat penting bagi masyarakat untuk menemukan cara untuk mengintegrasikan teknologi ini dengan efektif ke dalam tenaga kerja sambil juga memastikan bahwa manfaatnya dibagikan secara adil dan dampak negatif dikurangi.

Secara keseluruhan, kemajuan dalam teknologi chatbot menawarkan kemungkinan yang menyenangkan untuk masa depan, tetapi juga menyajikan tantangan, khususnya bagi pekerjaan yang bisa digantikan dengan teknologi. Manusia harus bisa beradaptasi dengan perkembangan zaman dan menyesuaikan dengan teknologi yang ada. Manusia yang menggunakan AI dengan optimal akan bisa menguasai perekonomian, kehidupan sosial, dan berbagai sektor lainnya di masa depan. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun