Mohon tunggu...
Nabhan Baihaqi
Nabhan Baihaqi Mohon Tunggu... Mahasiswa

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MALANG

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Integrasi Low-Code/No-Code dalam Rekayasa Perangkat Lunak--Peluang dan Tantangan bagi Praktisi RPL

11 Juni 2025   17:55 Diperbarui: 11 Juni 2025   17:54 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar: RPL Sumber: AI

Di era transformasi digital yang kian cepat, organisasi di berbagai sektor berlomba-lomba menghadirkan solusi perangkat lunak secara efisien untuk menjawab kebutuhan bisnis dan pengguna. Salah satu tren yang mencuat adalah adopsi platform Low-Code/No-Code (LCNC), yang menjanjikan pembuatan aplikasi dengan upaya pemrograman minimal atau bahkan tanpa menulis kode sama sekali. Dari sudut pandang seorang pakar Rekayasa Perangkat Lunak (RPL), fenomena ini memunculkan peluang menarik sekaligus tantangan mendasar. Opini ini akan membahas implikasi integrasi LCNC dalam praktik RPL: bagaimana memanfaatkan keunggulannya tanpa mengorbankan kualitas, keamanan, dan keberlanjutan jangka panjang.

1. Memahami Low-Code/No-Code dalam Konteks RPL
Low-Code/No-Code mengacu pada platform yang memungkinkan pembuatan aplikasi melalui antarmuka visual, drag-and-drop komponen, dan konfigurasi logika menggunakan wizard atau model deklaratif. Tujuannya: mempercepat time-to-market, mengurangi ketergantungan pada tim developer yang terbatas, dan memberdayakan pengguna non-teknis (citizen developers) untuk membuat prototipe atau automasi sederhana. Namun, RPL tradisional berfokus pada desain arsitektur, pemilihan teknologi, dan penulisan kode yang terkontrol; pengintegrasian LCNC harus dipandang sebagai tambahan alat, bukan pengganti sepenuhnya.

2. Peluang: Akselerasi Pengembangan dan Pemberdayaan Pengguna Bisnis

  • Time-to-Market Singkat: LCNC memungkinkan tim bisnis atau pemangku kepentingan langsung membangun prototipe atau aplikasi sederhana, sehingga ide dapat diujicoba lebih cepat. Dalam kondisi kebutuhan berubah tiba-tiba (misalnya kebijakan baru atau tuntutan layanan publik digital), prototipe cepat dapat menjadi early feedback yang berguna bagi tim RPL.

  • Pengurangan Beban Tim Developer: Dengan LCNC, developer dapat fokus pada modul kritis atau kompleks yang memerlukan logika khusus, sementara fitur-fitur standar---seperti form input, laporan sederhana, atau alur persetujuan---dibangun lewat platform visual. Hal ini bisa mempercepat deliverable dan mengefisienkan alokasi SDM.

  • Pemberdayaan Citizen Developers: Divisi non-teknis yang memahami proses bisnis mendalam dapat membangun solusi ringan (misalnya dashboard monitoring internal, automasi laporan) tanpa menunggu antrean backlog besar. Pemberdayaan ini meningkatkan responsivitas organisasi terhadap kebutuhan operasional sehari-hari.

3. Tantangan: Risiko Teknologi "Black Box" dan Shadow IT

  • Kurangnya Transparansi Kode dan Arsitektur: Banyak platform LCNC memproteksi detail implementasi internal (code generation) sehingga sulit bagi RPL untuk meninjau atau mengaudit logika di balik antarmuka visual. Ini berpotensi menimbulkan technical debt tersembunyi jika kebutuhan berkembang melebihi kapabilitas platform.

  • Keamanan dan Compliance: Aplikasi yang dibangun non-developer lewat LCNC mungkin tidak menerapkan praktik keamanan yang cukup (validasi input, enkripsi data, kontrol akses granular). Jika terhubung dengan data sensitif atau integrasi sistem lain, potensi kebocoran atau pelanggaran kebijakan menjadi nyata. RPL harus menyiapkan pedoman dan pengawasan untuk LCNC-built apps agar sesuai standar keamanan organisasi.

  • Shadow IT: Pemberdayaan pengguna non-teknis tanpa governance dapat berujung pada proliferasi aplikasi tak terdokumentasi---sulit diketahui tim IT pusat, sulit dipelihara, dan rawan konflik integrasi dengan sistem enterprise. Praktik RPL perlu mengatur kerangka kerja: kapan LCNC diperbolehkan, batasan fungsional, dan mekanisme integrasi resmi.

4. Praktik Terbaik RPL untuk Mengintegrasikan LCNC

  • HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
    Lihat Pendidikan Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun