Mohon tunggu...
Garvin BrillySimangunsong
Garvin BrillySimangunsong Mohon Tunggu... Mahasiswa - Konten Bermanfaat

Selamat bergabung, dan selamat datang

Selanjutnya

Tutup

Money

Dampak Pandemi Covid pada Usaha Grosir

10 Desember 2021   08:59 Diperbarui: 10 Desember 2021   09:15 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Laguboti_(02/11/2021). Pandemi covid-19 merupakan yang telah mendunia dan dialami oleh semua masyarakat di seluruh penjuru dunia. Berbagai penyakit ditimbulkan dan telah merenggut banyak nyawa. Menurut KBBI pandemi artinya wabah yang berjangkit serempak dimana-mana yang berarti pandemi covid 19 telah menyebar dan meluas di berbagai daerah, negara, benua, menjangkit banyak orang dan terus mengalami peningkatan.

Selain penyakit-penyakit yang ditimbulkan oleh covid 19, banyak dampak lain seperti berubahnya pola hidup dan kebiasaan manusia, turunnya persentase penghasilan dalam penjualan, serta banyaknya pemberhentian pekerja untuk mengurangi biaya operasional. Untuk itu saya mengambil judul DAMPAK PANDEMI COVID PADA USAHA GROSIR dan judul ini akan membahas dampak yang ditimbulkan oleh covid-19 pada usaha grosir.

Saya mengumpulkan data dengan cara mewawancarai salah satu narasumber yaitu ibu R. Siregar(42 tahun) sebagai pemilik usaha grosir sejak tahun 2017 yang terkena dampak dari pandemi, wawancara dilakukan pada tanggal 15 Oktober 2021 pukul 16.00WIB.Pada wawancara yang saya lakukan, saya bertanya terkait tingkat penjualan dan keadaan sebelum dan saat covid terjadi pada sebuah grosir mengalami sebuah perubahan yang signifikan dan bagaimana dengan jumlah pelanggan?, "Tentu saja, keuntungan sebelum pandemi lebih tinggi dari saat pandemi dan pelanggan yang sering membeli dalam jumlah besar biasanya pemilik warung atau kantin" ujar ibu R. Siregar.

Memang keuntungan terbesar yang diperoleh oleh sebuah grosir berasal dari warung atau kantin sekolah, namun akibat dari pandemi ini banyak sekolah yang ditutup sehingga pemilik warung atau kantin terpaksa ikut menutup usahanya untuk sementara. Saat wawancara saya juga menanyakan mengenai tantangan dan strategi apa yang dilakukan untuk tetap yakin berusaha dalam menjalankan usaha grosir ini dalam masa pandemi covid 19, ibu R. Siregar mengatakan bahwa tantangan terberat dalam usaha grosir di masa pandemi covid 19 ini ialah mempertahankan kesetiaan pelanggan, karena selain faktor dari pandemi kita juga memiliki saingan dalam berdagang strategi yang dilakukan harus baik dalam melayani serta memberi pelayanan yang lebih seperti pengantaran barang pada suatu nominal atau berat tertentu, kebersihan tempat penjualan seperti membuang sampah secara rutin, penyapuan tempat jualan secara rutin, dan tentu saja persaingan harga yang lebih murah, karena jika tidak pelanggan akan merasa tidak nyaman dan akan pergi membeli atau berbelanja di tempat lain.

Selain dari 2 persoalan di atas tentu saja sebuah grosir butuh cara beradaptasi agar dapat berjalan dengan baik. "melakukan penghematan, menetapkan protokol kesehatan, menjalankan kebersihan rutin akan membuat sebuah grosir berjalan dengan baik dan akan mendapat kepercayaan dari pelanggannya" ujar ibu R. Siregar. Hal yang dibutuhkan untuk beradaptasi contohnya penghematan salah satu caranya ialah mengurangi stok barang yang popularitasnya menurun, dan mulai memahami atau menganalisis lingkungan sehingga tahu dan dapat meningkatkani stok barang yang lebih diperlukan saat masa pandemi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun