Mohon tunggu...
Karnoto
Karnoto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis Buku Speak Brand || Blogger | Entrepreneur | www.kaly.my.id

Penulis Buku Speak Brand || Blogger | Entrepreneur | www.kaly.my.id

Selanjutnya

Tutup

Politik

Nasib Dinasti "Dewi Sri" di Ujung Tanduk

27 Desember 2016   06:37 Diperbarui: 27 Desember 2016   17:39 1011
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bupati Brebes Idza Priyanti melakukan pemantauan di sejumlah lokasi seperti pasar Induk Brebes, tempat pengelolaan sampah di desa kaliwlingi Kecamatan Brebes, Senin (14/3/2016). (Tribun Jateng/fajar eko nugroho)

Kerajaan Dinasti "Dewi Sri" saat ini tidak sejaya beberapa tahun silam, di mana empat keluarga Dinasti Dewi Sri ini berkuasa di empat daerah di Pantura, Jawa tengah, yaitu Kabupaten Tegal, Kota Tegal, Kabupaten Pemalang, dan Kabupaten Brebes. Pada Pilkada Serentak tahun 2015, ketiga keluarga "Dewi Sri" ini tumbang oleh para pendatang baru dan kini tersisa Idza Piyanti. Mampukah dia bertahan di tengah keadaan yang tidak sekuat dulu, sementara lawannya, yaitu Suswono, justru dari hari ke hari semakin kuat. Kita sama-sama menunggu nasib Dinasti "Dewi Sri" di awal tahun 2017.

Saat ini, tak mudah bagi Idza mempertahankan kursi orang nomor satu di kota yang terkenal bawang merah ini. Selain bayang-bayang psikologis atas kekalahan tiga saudaranya di Pilkada Kota Tegal, Kabupaten Tegal, dan Kabupaten Pemalang, Idza juga harus menguras segalanya untuk menghadapi pasukan gerilya Suswono, Menteri Pertanian era SBY sebagai lawan dari Idza Priyanti. Strategi Gerilya memang pilihan tepat bagi tim Suswono dengan kondisi masyarakat seperti sekarang ini, dan inilah yang membuat kubu Idza kerepotan.

Jaringan Suswono jelas mengakar dan memiliki daya tahan dan militansi kuat untuk menggunakan strategi gerilya. Strategi ini jelas membuat posisi Idza kerepotan, apalagi tidak ada prestasi yang fenomenal sebagaimana pernah dimiliki incumbent di sejumlah daerah. Basis sang Wakil Idza pun, hanya "gagah" di daerah-daerah tertentu dan ketenarannya tidak merata seperti halnya Suswono. Dan paling nyata adalah ketiga saudara Idza kalah oleh strategi gerilya yang dilakukan lawan mereka.

Seperti diketahui, tiga saudara Idza lebih dulu "tumbang" pada pertarungan Pilkada masing-masing di Pilkada Walikota Tegal tahun 2015. Pada waktu yang sama saudaranya yang bernama Moh. Edi Utomo juga kalah pada Pilkada Bupati Tegal. Sementara nasib yang sama juga dialami saudara Idza lainnya bernama Mukti Agung Wibowo, saat ia mengadu nasib di Pilkada Pemalang.

Ikmal Jaya kalah oleh pendatang baru, yaitu Siti Masitho Soeparno, seorang pengusaha yang pernah studi di luar negeri dan menjadi pengusaha di Jakarta. Sedangkan di Kabupaten Tegal, Moh. Edi Utomo KO oleh Ki Enthus Susmono, seorang dalang yang akhirnya terpilih menjadi Bupati Tegal. Sementara itu, di Pilkada Pemalang, adik Idza Priyanti juga harus menelan pil pahit karena kalah oleh pasangan Agung-Afifudin.

Dengan demikian, Dinasti Dewi Sri tersisa satu, yaitu Idza Priyanti, karena ketiga keluarganya kalah lebih awal. Apakah Idza akan "gugur" juga mengikuti jejak saudaranya yang lebih awal kalah? Mengingat lawan Idza sendiri adalah sosok tokoh yang reputasinya cukup bisa diandalkan. Suswono pernah menjabat menteri pertanian era SBY, anggota DPR RI Dapil Brebes-Tegal. 


Selain itu, sebagian masyarakat Brebes juga kurang puas dengan kinerja Idza selama ini. Paling tidak, fakta dan data menjadi ukuran perihal kinerjanya Idza-Narjo pada periode lalu. Seperti diketahui, angka kemiskinan di Brebes merupakan yang tertinggi Se-Jawa Tengah. Tak hanya itu, angka kematian ibu dan anak juga masih tinggi, padahal mestinya Idza sensitif terhadap masalah ini mengingat ia sendiri adalah seorang perempuan.

Penulis | Karnoto | Warga Brebes |

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun