Mohon tunggu...
Gapey Sandy
Gapey Sandy Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

Peraih BEST IN CITIZEN JOURNALISM 2015 AWARD dari KOMPASIANA ** Penggemar Nasi Pecel ** BLOG: gapeysandy.wordpress.com ** EMAIL: gapeysandy@gmail.com ** TWITTER: @Gaper_Fadli ** IG: r_fadli

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Puasa, Kenapa Tubuh Malah Tambah Gemuk?

17 Juni 2015   21:45 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:09 20800
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nama Kompasianer Widyanti Yuliandari semakin berkibar. Buku yang ditulisnya, berjudul Food Combining – Pola Makan Sehat, Enak dan Mudah, banyak diminati para pecinta gaya hidup sehat, tidak saja mereka yang biasa disebut food combiner.

“Buku saya ini mengupas pola makan serasi, food combining yang akan membuat kualitas kesehatan kita meningkat. Inilah salah satu upaya investasi kesehatan,” tukas Widyanti mengomentari bukunya yang setebal 176 halaman dan diterbitkan oleh Kawan Pustaka.

Sebagai pelaku dan mentor food combining, Widyanti---yang sejak 2010 lalu menjabat sebagai Kepala UPT Laboratorium Lingkungan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur---memang telah banyak melahirkan tulisan-tulisan bertema pola makan seimbang itu.

Berbagai pandangan Widyanti terkait food combining ini bisa ditengok melalui blog-nya https://wyuliandari.wordpress.com maupun melalui situs pribadinya http://www.widyantiyuliandari.com. Atau, melalui Kompasiana, silakan cekidot http://www.kompasiana.com/widyanti

Kegemaran Widyanti nge-blog menjadikannya blogger sejati untuk spesifik isu, food combining. Di kota tempatnya tinggal pun, Widyanti tergabung dalam Bondowoso Writing Community (BWC). Dari namanya saja, kita sudah paham komunitas apa itu. Bersama BWC, Widyanti acapkali terlibat dalam serunya debat buku, pelatihan penulisan, dan gelar baca buku gratis melalui Taman Baca Keliling BWC. Biasanya, anggota BWC ngumpul ketika Car Free Day di yang lokasinya di alun-alun Kota Bondowoso, atau seberang Monumen Gerbong Maut. Selain, kegiatan kumpul BWC lainnya, yang rutin digelar setiap dwimingguan.

Widyanti Yuliandari, praktisi dan mentor food combining. (Foto: Akun Facebook Widyanti Yuliandari)

Dengan keramahtamahan yang bersahabat, Widyanti------alumnus Teknik Lingkungan Institut Teknologi Sepuluh November (TL ITS) di Surabaya pada 2002---melayani permohonan saya untuk mewawancarainya secara tertulis via email. Topiknya sederhana saja, berkaitan dengan pola makan dan minum selama berpuasa Ramadhan. Tapi, dibalik kesederhanaan topik ini, ternyata ada hal menarik yang patut disimak. Terutama mengenai gejala yang tidak sedikit terjadi, yakni, kecenderungan bahwa tubuh justru semakin gemuk manakala berpuasa Ramadhan. Lho, kok bisa? Apa dan dimana salahnya?

Berikut, wawancara saya dengan Kompasianer Widyanti Yuliandari, praktisi dan mentor food combining:

* * * * *

Selama berpuasa Ramadhan, bagaimana pola yang terbaik untuk asupan makan dan minum kita?

Puasa sebenarnya merupakan kesempatan untuk mendapat manfaat kesehatan, salah satunya dengan jalan detoks. Dengan catatan asupan makan dan minum harus diatur. Kalau berkaca pada pola makan/minumnya kaum food combiner, rata-rata secara umun sebagai-berikut:

  • Memperbanyak buah dan sayur segar.
  • Menjaga kecukupan asupan air putih berkualitas .
  • Menghindari teh-kopi selama bulan puasa, karena efek diuretiknya dikhawatirkan menimbulkan dehidrasi.
  • Menghindari protein hewani selama bulan puasa.
  • Menghindari makanan prosesan/pabrikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun