Kanker menjadi penyebab kematian tertinggi ketiga di Indonesia. Posisinya di bawah stroke dan jantung. Data Pusat Observasi Kanker Global atau Globocan tahun 2022 menunjukkan, terdapat 408.661 kasus baru kanker dan menyebabkan 242.988 kematian.
Angka tersebut sekaligus mengakumulasikan, sejak 2017-2022, jumlah prevalensi kanker di Indonesia sebanyak 1.018.110 kasus.
Pada pria, tiga besar jenis kanker itu adalah paru, kolorektal (kanker usus besar), dan hati. Sedangkan untuk kalangan perempuan yakni kanker payudara, leher rahim (serviks), dan ovarium (indung telur).
Data ini menampakkan, kanker payudara menjadi yang tertinggi jumlah kasus barunya, disusul leher rahim, paru, kolorektal, dan hati. Selain itu, data tersebut juga menunjukkan, kanker payudara menjadi penyebab kematian terbanyak, disusul leher rahim, hati, kolorektal, dan ovarium.
Sebut saja kanker leher rahim (serviks). Data Globocan 2021 menunjukkan, terdapat 36.633 kasus kanker serviks di Indonesia. Setahun kemudian, ada peningkatan 331 kasus sehingga jumlahnya menjadi 36.964 kasus.
Penyebab kanker serviks di Indonesia beragam. Tapi 95 persen disebabkan oleh infeksi Human Papillomavirus (HPV). Untuk itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pun menyerukan pentingnya vaksinasi HPV.
Menurutnya, kejadian dan kematian akibat kanker serviks dapat dicegah dengan beberapa cara, antara lain melakukan imunisasi menggunakan vaksin HPV dan deteksi dini kanker serviks.