Mohon tunggu...
Gapey Sandy
Gapey Sandy Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

Peraih BEST IN CITIZEN JOURNALISM 2015 AWARD dari KOMPASIANA ** Penggemar Nasi Pecel ** BLOG: gapeysandy.wordpress.com ** EMAIL: gapeysandy@gmail.com ** TWITTER: @Gaper_Fadli ** IG: r_fadli

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Najwa Shihab, Pewawancara yang Kurang Beretika?

26 Januari 2018   03:04 Diperbarui: 26 Januari 2018   09:58 10198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


"Najwa kok jutek banget ke Anies. Sebaliknya Anies sabar bingits." Begitu status facebook Kompasianer Maria G. Soemitro.

Ya, tayangan Mata Najwa edisi Rabu, 24 Januari 2018 memang banyak mengundang komentar. Keseruannya di twitter rame banget. Coba aja search & click tagar MataNajwa100HariAniesSandi.

Setelah membaca sebegitu banyak komentar, saya memilahnya menjadi 3 pokok konten:

  • Mengkritisi Anies Sandi yang dinilai kurang meyakinkan menjawab program 100 hari pemerintahannya. Terutama yang menjadi fokus sub tema MataNajwa yakni keruwetan di Tanah Abang; kontroversi pelegalan becak; ketidakjelasan rumah DP Rp 0; dan realisasi penolakan reklamasi di utaranya Jakarta.
  • Mengkritisi performa Najwa Shihab sebagai host karena dituding kurang memberi waktu bagi Anies Baswedan dalam menjawab pertanyaan. Banyak yang menulis Najwa Shihab kurang punya etika sebagai pewawancara karena sering memotong jawaban narasumber.
  • Mempertanyakan keberpihakan MataNajwa (dalam hal ini Najwa Shihab) terhadap duet kepemimpinan Anies Sandi. Untuk point ke-3 ini, saya pikir wajar karena merupakan imbas dari point ke-2.

Oke, mari kita ulas.

Najwa Shihab di MataNajwa Trans7. (Foto: YouTube Najwa Shihab)
Najwa Shihab di MataNajwa Trans7. (Foto: YouTube Najwa Shihab)
Sebelumnya baca dulu tulisan saya tentang Mata Najwa yang comeback dari "perantauan" dan pulang kembali ke layar kaca. Artikel ini menjelaskan, biarpun berlabuh ke rumah baru (Trans7), tapi dalam konferensi pers (8 Januari 2018) -- dua hari sebelum tayangan perdana -, Najwa Shihab berjanji tidak akan menghilangkan 7 karakter lama Mata Najwa seperti di rumah lama (MetroTV).


Apa saja itu?

  • Melihat dan menayangkan isu-isu yang penting.
  • Menelisik politisi.
  • Menyandingkan ambisi dengan rekam jejak narasumber.
  • Mengangkat isu anti korupsi.
  • Mengangkat isu toleransi.
  • Kritis membedah persoalan.
  • Tetap mengedepankan independensi (non partisan).

Dan sebagai penonton tayangan episode #MataNajwa100HariAniesSandi, saya pikir Nana -- sapaan akrab Najwa Shihab -- sudah cukup memenuhi janji atas ucapannya sendiri.

o o o O o o o

Kenyataannya, sampai tulisan ini dikebut pada Kamis (25 Januari 2018) sore, pro dan kotra terhadap performa Nana sebagai host sekaligus pewawancara terus bersahutan. Umumnya, mereka yang kesal menyatakan bahwa Nana tidak etis karena sering memotong jawaban narasumbernya, Anies Baswedan.

Anies Baswedan di MataNajwa Trans7. (Foto: YouTube Najwa Shihab)
Anies Baswedan di MataNajwa Trans7. (Foto: YouTube Najwa Shihab)
Begini, transkrip ketika Nana dituding seenaknya memotong salah satu jawaban Anies:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun