Mohon tunggu...
Gapey Sandy
Gapey Sandy Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

Peraih BEST IN CITIZEN JOURNALISM 2015 AWARD dari KOMPASIANA ** Penggemar Nasi Pecel ** BLOG: gapeysandy.wordpress.com ** EMAIL: gapeysandy@gmail.com ** TWITTER: @Gaper_Fadli ** IG: r_fadli

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Datsun Risers Expedition Buktikan Empat Hal (Resume #3 Habis)

22 Januari 2016   18:20 Diperbarui: 22 Januari 2016   18:20 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Konsentrasi menjadi kata kunci awal yang kami ajarkan kepada anak-anak. Kami menanamkan keyakinan kepada mereka untuk bagaimana selalu berkonsetrasi pada apa yang menjadi harapan, keinginan, juga cita-cita mereka. Ketika kami melakukan interaksi hangat bersama anak-anak, terbukti banyak sekali cita-cita yang disampaikan oleh mereka, mulai dari ingin menjadi dokter, tentara, polisi, pilot, bahkan ada juga yang ingin bercita-cita menjadi ustadz. Melalui trik sulap mengenai konsentrasi dan keyakinan, kami mengajarkan kepada anak-anak untuk melakukan hal yang sama demi meraih cita-cita mereka tersebut,” jelasnya.

Selain itu, lanjut Satto, timnya juga menyampaikan dongeng sambil memperagakan boneka tangan yakni sosok gajah dan kura-kura. “Kedua sosok binatang ini dalam dongeng yang kami sampaikan adalah sosok yang saling bertentangan. Gajah, kami coba ungkapkan sebagai sosok yang tidak suka belajar, termasuk pelajaran Bahasa Inggris dan pelajaran lainnya. Sedangkan kura-kura yang jalannya lambat, kami gambarkan sebagai sosok yang senang belajar, termasuk belajar Bahasa Inggris. Karena senang belajar, kura-kura yang jalannya lambat berhasil menjadi juara dalam sebuah lomba lari. Si kura-kura mengalahkan gajah yang bingung mengartikan kata berbahasa Inggris ‘right’ dan ‘left’. Karena tidak tahu arah ‘kanan’ maupun ‘kiri’, si gajah jadi malah mengambil rute lomba lari yang salah, dan berakhir kalah,” urai Satto.

[caption caption="(Arif Khunaifi dan Satto Raji ketika unjuk gigi dalam CSR bersama Datsun disaksikan Indriani Hadiwidjaja selaku Head of Datsun Indonesia. || Foto: Gapey Sandy)"]

[/caption]

[caption caption="(Dongeng memotivasi anak-anak untuk belajar lebih giat demi meraih cita-cita oleh Satto Raji. || Foto: Gapey Sandy)"]

[/caption]

Agak berbeda dengan tim risers lainnya, Satto menambahkan, kelompoknya berhasil mengajak empat anak-anak yang diantaranya memiliki cita-cita ingin menjadi Polisi, untuk bertemu dan berfoto langsung dengan dua petugas kepolisian yang mengawal perjalanan seluruh tim risers.

“Sewaktu kami mempertemukan empat anak-anak ini dengan dua petugas kepolisian, mereka Nampak semakin bangga dengan sosok polisi. Mereka bersalaman, berfoto dan ada bias wajah yang puas juga bangga bahwa mereka dapat berfoto bersama ‘Pak Polisi’, sosok yang kelak akan menjadi bahagian dari cita-cita mereka. Semoga ini akan terus membekas, menginspirasi dan menjadi pemacu semangat anak-anak untuk menghidupkan masa depan mereka dengan menjadi apa yang mereka cita-citakan yakni jadi Polisi,” jelasnya.


CSR Gelombang Pertama dan Kedua

Program CSR Datsun bersama risers-nya ini selalu dilaksanakan pada setiap gelombang. Pada Gelombang Pertama etape 1 sampai 5 (Jawa – Bali – Lombok) misalnya, program sosial yang dilaksanakan adalah mengunjungi langsung dan memberi donasi sebanyak 1.000 buku kepada ratusan anak-anak di banyak Taman Bacaan Masyarakat.

[caption caption="(Foto bersama risers dengan murid dan pimpinan SDN 001 Miau Baru. || Foto: Gapey Sandy)"]

[/caption]

Adapun pada DRE gelombang kedua, kegiatan sosial yang sama dilakukan juga, dengan menyumbangkan buku berikut fasilitas pendidikan, serta melakukan aktivitas mendongeng bagi para murid di Sulawesi, seperti SDN 04 Kota Barat Gorontalo, Sokola Pesisir Mariso Makassar, dan SDN 138 Kulinjang di Enrekang.

Nah, pada gelombang ketiga (Kalimantan), saya merasakan sendiri bagaimana atmosfir program CSR ini begitu amat menyentuh masyarakat secara langsung. Tidak hanya di SDN 001 Miau Baru, Kutai Timur ketika etape satu dilaksanakan, tapi juga, yang sudah dilaksanakan oleh risers pada etape kedua di SDN Loklahung serta masyarakat di sekitar Rumah Panjang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun