Mohon tunggu...
Gapey Sandy
Gapey Sandy Mohon Tunggu... Kompasianer

Peraih BEST IN CITIZEN JOURNALISM 2015 AWARD dari KOMPASIANA ** Penggemar Nasi Pecel ** BLOG: gapeysandy.wordpress.com ** EMAIL: gapeysandy@gmail.com ** TWITTER: @Gaper_Fadli ** IG: r_fadli

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Museum Pasifika di Bali, Lebih Dari Sekadar Wisata Edukasi

19 November 2013   22:59 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:55 4870
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_303025" align="aligncenter" width="592" caption="Kiri: Lukisan karya I Putu Bagus Arya Dewangga, dan kanan: Lukisan karya I Dewa Gede Anom Wisnu Wardana. Kedua siswa SMP kelas III di Kuta Selatan ini sama-sama memberi judul lukisannya Barong Dance, dan turut dipamerkan di Museum Pasifika. (Foto: Dokpri)"]

1384876016300894534
1384876016300894534
[/caption] Mencermati lukisan para siswa di Bali yang begitu indah ini, tentu dapat menjadi alasan untuk semakin melibatkan kreatifitas pelajar (tak harus dari Bali saja) guna menuangkan tulisannya, sehingga dapat turut dipamerkan, atau mengadakan kegiatan pameran lukisan bersama, khusus para pelajar. Tujuannya, selain ‘mendekatkan’ para pelajar kepada museum sebagai tempat edukasi, juga untuk memupuk dan memperdalam bakat serta kemampuan mereka di bidang seni, terutama melukis. Hasil karya terbaik, tentu layak dipromosikan untuk dijual dengan harga pantas, sehingga dapat berdaya-guna sebagai penunjang dana pendidikan maupun peningkatan kesejahteraan ekonomi keluarga. Adapun terobosan secara eksternal dalam rangka melestarikan dan mengembangkan Museum Pasifika, saya pikir bisa dilakukan melalui kerjasama dengan pihak museum ternama di negara-negara se-Asia Pasifik. Kerjasama ini dalam rangka saling meminjamkan koleksi karya seni dan melakukan pameran bersama secara bergiliran. Tentu, tidak hanya lukisan, melainkan juga karya seni dalam bentuk lainnya sepert ukiran, patung, tekstil, seni tari, musik dan lainnya. Dengan demikian, penyelenggaraan event di Museum Pasifika dapat selalu full and busy setiap tahunnya. Brosur dan katalog serta informasi mengenai event tersebut dapat disebarluaskan secara free sejak di airport international Ngurah Rai, hingga ke hotel-hotel dan resort yang ada di wilayah Nusa Dua dan sekitarnya, serta Bali pada umumnya. Apalagi, sejauh ini antusiasme turis mancanegara terhadap Museum Pasifika sangat baik sekali. Simak saja penuturan Nataliya Brezhneva asal Moskow, Rusia, yang mengaku berkunjung pada Oktober 2012. Di situs tripadvisor.co.id, ia menuturkan: “There are a lot of really beautiful portraits of really beautiful asian women. My friends and I enjoyed the collection. I was surprised to find there a work of russian artist Yuriy Gorbachev. The managers of Pasifika believe that the artist is a nephew of Russian ex-president Mikhail Gorbachev :) If you don't want to go far from the beaches to Ubud museums, Pasifika - is a best place to visit. No. you must see both. Pasifika is something absolutely different, with it's own concept and a very pleasant atmosphere. We spent three hours among great paintings and I'm still keeping very good memories of that time”. Juga, opini Drew Jones dari Brisbane, Australia di tripadvisor.co.id yang pada Agustus 2013 berkunjung dan langsung menyatakan kekagumannya sekaligus ingin mengajak rekan-rekannya mengunjungi Museum Pasifika: “We were passing by on a scooter ride and went in. We were glad we did. A great place to spend some time and view some local art work. Worth the visit and I will be sending friends here in future”. Akhirnya, pernyataan Philippe Augier selaku founder of the Pasifika Museum patut kita renungkan. Menurutnya, “A collection is not just a group of beautiful paintings, but it is an ensemble of artwork with a common thread binding it all together”. (Koleksi bukanlah hanya sekumpulan lukisan-lukisan yang indah saja, tapi itu adalah merupakan sebuah ensemble karya seni dengan benang merah yang mengikat semuanya secara bersama-sama). Ya, menjadi tugas kita bersama untuk turut melestarikan dan mengembangkan salah satu destinasi wisata di Nusa Dua, yakni Museum Pasifika demi kemajuan anak-cucu, kini dan nanti. Sekaligus, kemaslahatan tersendiri bagi Bali dalam percaturan di fora internasional. I Love Bali. I Love Indonesia, Full!!!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun