Mohon tunggu...
Gan Pradana
Gan Pradana Mohon Tunggu... Dosen - Hobi menulis dan berminat di dunia politik

Saya orang Indonesia yang mencoba menjadi warga negara yang baik.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Alhamdulillah, Siaga Satu Natal Aman

26 Desember 2015   10:20 Diperbarui: 26 Desember 2015   10:20 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Meskipun dikemas dengan sangat sederhana, suasana Natal tetap terasa hangat. Pada saat masa Adven, panitia menghadirkan  beberapa “tokoh” untuk memberikan kesaksian. Jemaah gereja itu sangat terkesan dengan kesaksian yang disampaikan seorang mahasiswa bernama Vania Agreeciane Cristine.

Perempuan itu lahir di Kudus, 6 Mei 1994. Sejak masih kanak-kanak, Vania praktis tidak pernah merasakan kebahagiaan seorang anak di tengah keluarga. Pasalnya, tatkala Vania berumur 9 tahun, ayah dan ibunya bercerai. Sang ayah yang pecandu narkoba itu memperlakukannya secara kasar. “Saya sering melihat ayah mengonsumsi narkoba di depan saya,” katanya.

Praktis, dalam hidupnya, ia tidak pernah merasakan belaian kasih dari orang tuanya. Namun, Vania tidak pernah menyesali hidupnya, sebab ia sadar bahwa orang tua adalah pemberian Tuhan yang harus disyukuri. “Jika saya mati dan diizinkan Tuhan lahir kembali, saya ingin punya ayah, ya papa saya sekarang,” katanya.

Kesederhanaan Natal yang digelar GKJ Tangerang sangat berkesan bagi sebagian besar jemaah gereja ini. Tak berkehendak memuaskan diri sendiri, masih dalam rangka Natal, panitia pada pertengahan Januari 2016 nanti akan berkunjung ke sebuah panti asuhan guna berbagi kasih.

Banyak orang non-Kristen yang menganggap orang-orang Kristen sebagai kelompok kaya yang hidupnya serba berlebihan atau berkecukupan. Banyak orang menyimpulkan orang Kristen kaya-kaya dari deratan mobil yang terparkir di halaman atau tepi jalan depan gedung gereja, seperti yang terlihat di GKJ Tangerang saat jemaah gereja itu beribadah Natal pada 25 Desember. Puluhan mobil yang parkir hingga tiga saf sempat memacetkan arus lalu lintas di Jl Sudirman.

Padahal faktanya tidak demikian. Banyak warga gereja ini yang hidupnya pas-pasan, sehingga perlu uluran tangan dari jemaah lain. Oleh sebab itulah dalam ibadah Malam Natal 24 Desember, panitia membagikan celengan terbuat dari kaleng kepada setiap keluarga.


Edi Prasetyo berharap jemaah GKJ Tangerang mulai awal tahun 2016 membiasakan diri untuk menyisihkan uang (seberapa pun) dan dimasukkan ke celengan (ditabung), sehingga pada akhir tahun menjelang Natal terkumpul dalam jumlah besar, lalu bisa dimanfaatkan untuk membantu dan berbagi kasih kepada sesama yang memang memerlukan.

Surat kabar Kompas edisi hari ini (Sabtu 26 Desember 2015) di halaman 2 terdapat feature berjudul: “Mereka yang Merayakan Natal dalam Kesederhanaan.”

Di dalam tulisan itu terdapat kalimat seperti ini: “Dari 70 orang umat yang hadir, hampir 80 persen perempuan yang berumur lebih dari 45 tahun. Salah seorang anggota persekutuan itu adalah sumarni (73) bersama dua cucunya. Selepas kebaktian, Sumarni harus melalui celah antartembok sempit selebar 1 meter menuju tempat tinggalnya. Ini adalah akses ilegal karena dia tinggal di pinggir rel kereta api.”

“Tempat yang ditinggali Sumarni pun tidak pakai dinding, hanya dilengkapi terpal untuk sekadar manahan panas dan hujan. Atap darurat itu pun sudah banyak berlubang, seirama dengan kayu penopangnya yang sudah rapuh. Walaupun begitu, Sumarni tetap bersyukur bisa merayakan Natal tahun ini.”

Kompas melengkapi tulisan itu dengan foto Sumarni yang renta sedang menggendong cucu di tepi rel kereta api. Identik dengan saat bayi Yesus lahir di tempat yang tidak layak di Bethlehem.

Selamat Natal 2015 dan menyongsong Tahun Baru 2016. Mari kita berbagi.[]

 

 

 

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun