Mohon tunggu...
Gantini Zahra A
Gantini Zahra A Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswi PGPAUD UPI

Menyukai kegiatan bermain peran serta memiliki keterampilan mendongeng

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Abah, Pengusaha Kerupuk Ampos, Menginspirasi Mahasiswa dalam Meningkatkan Semangat Berwirausaha Warga Desa Lamajang

21 Agustus 2022   11:36 Diperbarui: 21 Agustus 2022   11:38 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengusung tema "Pemberdayaan Masyarakat Berbasis SDG's Desa dan MBKM", UPI melaksanakan KKN Tematik secara daring di domisili masing-masing. Dimulai dari tanggal 11 Juli-10 Agustus 2022. Kelompok KKN 91 mendapat subtema "Desa dengan Pertumbuhan Ekonomi Merata" yang terdiri atas 30 orang, kemudian dibagi menjadi 7 kelompok kecil dengan sub-sub tema terkait. Salah satu dari kelompok kecil tersebut, terdiri atas 5 mahasiswa, yang berasal dari FIP dan FPSD. 

Adapun ruang lingkup program kerja kami yaitu UMKM yang tersedia di Desa Lamajang, Pangalengan. Dipilihnya Desa Lamajang karena potensi yang dimiliki desa dapat diolah menjadi usaha individu atau kelompok. Dengan mengubah pola pikir warga desa menjadi produktif, merupakan salah satu fokus kami untuk memberdayakan warga desa melalui UMKM.

Tanggal 25 Juli, kami melakukan pencarian data UMKM yang masih aktif beroperasi kepada sekretaris Desa Lamajang. Dari data yang diperoleh terdapat 8 UMKM yang masih aktif, tersebar di 23 RW yang tersedia di Desa Lamajang. Sebagian besar UMKM memiliki masalah yang sama yaitu modal. 

Beberapa dari UMKM di Desa Lamajang telah mencoba mengajukan modal ke Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), namun jumlah kebutuhan yang diajukan tidak sepenuhnya dapat disalurkan bagi pengaju. Sehingga para pengusaha berusaha mencari modal dari pihak lain agar usaha terus berjalan, salah satunya berasal dari keuangan keluarga. Hal ini, menyebabkan beberapa usaha hanya berjalan sesuai kebutuhan saja, dengan kata lain saat menerima pesanan saja tidak memproduksi secara berkala. 

Di samping itu, meningkatkan harga bahan pokok produk juga menjadi salah satu kendala dalam kegiatan produksi. Sebagai contoh, pengusaha bawang goreng yang terletak di Kampung Cimuncang, RW 08, merasa kesulitan untuk melakukan produksi produk karena harga bawang merah dan minyak goreng yang kian melambung. Sehingga produksi akan kembali dilakukan apabila harga bahan pokok telah normal.

Berbeda halnya dengan pengusaha kerupuk ampos, produksi produk terus berlangsung setiap harinya. Abah, pengusaha kerupuk ampos, menuturkan "Alhamdulillah, sejak tahun 80an usaha ini masih berjalan, setiap hari produksi. Pekerja juga alhamdulillah anak cucu membantu". 

Modal usaha kerupuk ampos berasal dari keuangan pribadi, karena bahan pokok yang dibutuhkan tidak terlalu mahal dan terjangkau, yaitu aci (tepung tapioka). Karena itu, usaha Abah tidak pernah sampai gulung tikar. Abah juga menyampaikan bahwa dalam berusaha itu harus nekat, modal bisa didapat dari mana saja, baik dengan meminjam uang atau dari dompet pribadi. Saat ini, usaha kerupuk ampos Abah telah memiliki pasar tersendiri. Dengan harga produk 5rb perbungkus, dalam satu bulan Abah memperoleh omzet hingga 10 juta rupiah.

Tekad dan nekatnya Abah dalam berwirausaha membuat kami tertarik untuk menyebarkan semangat berwirausaha Abah kepada para pengusaha lainnya. Setelah melakukan survey selama dua hari, pada tanggal 26-27 Juli, kami telah menganalisis permasalahan selain modal, yaitu tenaga kerja dan pemasaran. Untuk itu, kami merencanakan kegiatan pelatihan kewirausahaan untuk ibu-ibu PKK, pemuda/i karang taruna, pengusaha, dan umum yang dilaksanakan tanggal 3 Agustus 2022, bertempat di Gor Desa Lamajang. 

Bertemakan "Menumbuhkan  Jiwa Wirausaha yang Berkarakter dan Peningkatan Usaha melalui E-Commerce", sebanyak 40 orang mengikuti pelatihan kewirausahaan bersama Mahasiswa Bahasa Sunda UPI, Tika, selaku pemateri yang memiliki usaha di bidang kuliner. Pelatihan kewirausahaan ini disambut antusias oleh warga desa, beberapa di antaranya berkonsultasi terkait packaging yang aman untuk dipasarkan ke luar Bandung kepada pemateri setelah pelatihan kewirausahaan. 

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

DPL - Dr. Suciati, S. Pd., M. Ds

Penulis - Gantini Zahra A

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun