Mohon tunggu...
Gandy Setyabudi
Gandy Setyabudi Mohon Tunggu... Pemerhati Seni Budaya dan Pemerhati Pekerja Migran Indonesia

Pemerhati Pekerja Migran Indonesia dan pemerhati seni budaya khususnya seni budaya Sulawesi Selatan. Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Lembaga Pendidikan Indonesia jurusan Manajemen Akuntansi di Makassar dan lulus pada tahun 2007. Tertarik dengan permasalahan hukum tata negara, pada tahun 2014 sempat belajar di Jimly School of Law and Government pimpinan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Jimly Asshiddiqie untuk meningkatkan pemahaman mengenai hukum dan konstitusi dan lulus bersertifikat pada tahun 2016. Hobi musik serta menulis apapun itu yang menarik untuk diketahui masyarakat dan pemerintah.

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Siapa Bisa Melawan Jual Beli Job Order di Taiwan

1 Maret 2025   14:26 Diperbarui: 1 Maret 2025   13:35 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : Ilustrasi TPPO

Jakarta,1 Maret 2025

Sudah menjadi rahasia umum di kalangan Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Taiwan jika ingin masuk bekerja di salah satu perusahaaan yang disinyalir BUMNnya Taiwan,harus merogoh kocek dalam-dalam untuk membayar biaya job kepada oknum yang berada di lingkaran perusahaan tersebut.

Aktivitas jual beli job ini sangat susah disentuh baik dari pihak pemerintah Taiwan maupun perwakilan pemerintah Indonesia yang ada di Taiwan,hal ini diakibatkan belum adanya bukti kuat untuk mengungkap faktanya. Terlebih lagi sebelum masuk di perusahaan tersebut, calon pekerja diharuskan membuat pernyataan yang intinya bahwa "tidak ada biaya job untuk masuk bekerja pada perusahaan".

Sebut saja SU,seorang PMI di Taiwan yang melakukan perlawanan perihal jual beli job ini.SU menuturkan akan sangat berdampak buruk jika melakukan perlawanan,mulai dari intimidasi dari pihak perusahaan atau agency hingga pemutusan kontrak yang pilihannya cuma satu,yaitu harus kembali ke Indonesia,imbuhnya.

Ironisnya lagi dari cerita beberapa PMI yang telah resign pada perusahaan tersebut,sesama PMI (dalam hal ini PMI yang sementara bekerja di perusahaan tersebut) juga ikut terlibat dan ambil bagian dalam lingkaran jual beli job bagi calon pekerja  yang ingin masuk.

SU adalah satu dari sekian ratus PMI yang telah melakukan perlawanan terhadapa jual beli job pada perusahaan tersebut. Bayangkan jika semua calon dan PMI yang ada diTaiwan melakukan hal yang serupa,mungkjn bisa stroke oknum-oknum yang terlibat.

Namun kembali lagi,kendala nya adalah bagaimana caranya agar semua PMI di Taiwan punya kesadaran dan keberanian melawan terhadap aktivitas melanggar hukum.

Apakah PMI sudah merasakan penindasan ? Ya ,sudah. Hal ini adalah contoh PMI kita ditindas secara mental dan eksploitasi ekonomi

Berapa banyak yang mslawan? Belum banyak.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun