Mohon tunggu...
Ogih Sugiana
Ogih Sugiana Mohon Tunggu... Manusia yang suka menulis

Manusia yang senang akan dunia digitalisasi dan literasi

Selanjutnya

Tutup

Diary

Mengusung Jaipongan Subang Ke Layar Publik Sebagai Refleksi Budaya

3 September 2025   17:15 Diperbarui: 3 September 2025   16:17 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Saya, Ogih Sugiana, dengan penuh kebanggaan mempersembahkan kembali karya saya yang berjudul "Tari Jaipongan: Kesenian Tradisional Subang", yang diterbitkan di Good News From Indonesia pada tanggal 12 Oktober 2023 Good News From Indonesia. Melalui tulisan ini, saya ingin menegaskan kembali peran saya sebagai penghubung antara budaya lokal dan pembaca nasional, serta mengangkat tari tradisional Subang ke panggung narasi digital.

Mengapa Saya Menulis Artikel Ini

Jaipongan bukan sekadar tarian---ia adalah denyut budaya yang hidup. Saya terdorong menulis artikel ini karena melihat kebutuhan mendesak untuk memperkenalkan dan melestarikan identitas budaya Subang, terutama di tengah modernisasi yang kian mendunia. Saya ingin menyampaikan bagaimana Jaipongan, dengan energi khasnya, merangkum keceriaan, sejarah, dan karakter lokal yang sayang jika terlupakan.

Apa yang Disampaikan dalam Artikel

Dalam tulisan tersebut, saya menerangkan:

  • Asal-usul dan nuansa lokal dari Jaipongan Subang---menjadi ekspresi khas yang berbeda dari versi urban.

  • Nilai estetika dan simbolik di balik gerakan tari: keluwesan, spontanitas, keceriaan, dan humor.

  • Pentingnya pelestarian, bukan sebagai nostalgia, tetapi sebagai penguatan identitas budaya yang terus hidup.

Artikel ini menjadi medium saya untuk menunjukkan bahwa kekayaan seni tradisional bisa terus punya tempat, bahkan dalam era digital dan globalisasi.

Dampak terhadap Personal Branding Saya

Menuliskan artikel tersebut membantu memperkuat citra saya sebagai:

  • Seorang penulis yang peduli pada pelestarian budaya lokal, bukan hanya hiburan semata.

  • Narator budaya yang mampu "membawa" tarian tradisional ke narasi publik yang lebih luas.

  • Agen yang memadukan kreativitas visual (karena latar belakang video editing) dengan edukasi budaya, menciptakan karya analitis dan informatif.

Penutup: Melanjutkan Jejak Kontribusi Budaya Lewat Pulpen Digital

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun