Mohon tunggu...
daru prasojo
daru prasojo Mohon Tunggu... -

swasta

Selanjutnya

Tutup

Politik

BLSM Bentuk Keberpihakan Warga Miskin

23 Juni 2013   17:16 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:33 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) sebagai kompensasi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) merupakan salah satu wujud keberpihakan pemerintah terhadap warga miskin. Subsidi BBM yang mencapai ratusan triliun rupiah selama ini tidak tepat sasaran, karena lebih banyak dinikmati orang kaya. Karena itu, kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM, kemudian mengalosikan dana cukup besar untuk kompensasi dalam bentuk BLSM itu merupakan langkah tepat, demikian Pengamat Sosial Politik IAIN Mataram Dr Kadri MSi terkait BLSM yang dilakukan pemerintah kepada masyarakat.

BLSM yang diarahkan untuk bantuan langsung tunai (BLT) dan bantuan siwa miskin (BSM) lebih tepat ketimbang dinikamati orang kaya. Selama ini, setiap tahun ratusan triliun rupiah subsidi BBM yang dikeluarkan pemerintah lebih banyak dinikmati orang kaya yang menggunakan mobil pribadi. Karena itu kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM harus disikapi secara bijaksana, karena ini menguntungkan warga miskin yang selama ini tidak menikmati subsidi bahan bakar tersebut. BLSM menjadi katup pengamanan warga miskin, karena bisa dinikmati langsung oleh rakyat tidak mampu.

Oleh sebab itu, penyaluran BLSM baik dalam bentuk BLT, BSM maupun tambahan jatah beras untuk masyarakat miskin (raskin) dan program lainnya harus dilaksanakan secara baik agar benar-benar tepat sasaran. Penyaluran BLSM harus diawasi secara ketat oleh masyarakat, LSM dan media massa untuk memastikan bahwa tidak ada oknum-oknum tertentu mencari keuntungan pribadi. Jika terbukti ada oknum yang menyalahgunakan dana tersebut hendaknya ditindak tegas.

Selain dalam bentuk BLSM, dana kompensasi BBM tersebut sebagian diarahkan untuk membangun infrastruktur yang benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat dan pengerjaan proyek tersebut dilaksanakan dengan sistem padat karya, sehingga hasilnya bisa dinikmati langsung oleh masyarakat. Kompensasi kenaikan harga BBM juga bisa diarahkan untuk membantu masyarakat miskin membuka usaha produktif, sehingga bisa menambah pendapatan mereka. Kalau itu bisa dilaksanakan, maka kenaikan harga BBM yang sempat menuai protes dari sebagian masyarakat akan memberikan manfaat lebih besar bagi rakyat terutama dari kalangan tidak mampu. Kalau program itu bisa diwujudkan, maka kenaikan harga BBM tidak akan menyebabkan masyarkat menanggung beban berat, justru akan menguntungkan warga miskin.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun