Masa remaja adalah masa peralihan seorang individu dari anak-anak menjadi dewasa dalam kehidupannya. Dimasa remaja anak mulai mengenal lingkungan baru dan orang-orang baru melalui sekolah. Besar kemungkinan untuk para pelajar dan mahasiswa ingin mencoba suatu hal yang baru pengaruh dari pergaulannya. Disinilah peran kita sebagai keluarga dan orang tua sangat diperlukan, karena jika kita lepas kendali maka akan berpengaruh pada pertumbuhan moral anak. Tidak sedikit anak yang mengalami penyimpangan akibat kurangnya perhatian dari keluarga. Penyimpangan disini dalam arti penyimpangan pada hal yang tidak baik atau biasa disebut kenakalan remaja. Kenakalan remaja yang biasa terjadi di kalangan pelajar dan mahasiswa yaitu seperti pencurian, tawuran, minum-minuman keras, dan yang paling dikhawatirkan adalah penyalahgunaan narkoba.
Peredaran dan penyalahgunaan narkoba di Indonesia merupakan suatu permasalahan sosial yang dinilai atau dipandang serius oleh pemerintah dan masyarakat. Untuk itu pemerintah dengan gencarnya melakukan berbagai upaya untuk mengatasi masalah ini, pasalnya penyalahgunaan narkoba ini semakin lama semakin meresahkan. Penggunaan narkoba ini sudah menyentuh berbagai lapisan masyarakat, bahkan sudah merambah pada kalangan pelajar dan mahasiswa. Jika dibiarkan saja, hal ini akan merusak moral bangsa dan memengaruhi masa depan negara kita.
Sebelum menentukan cara pencegahan penyalahgunaan narkoba, alangkah lebih baik jika kita mengetahui faktor apa saja yang memengaruhi hal tersebut. Penyalahgunaan narkoba sering ditemukan terjadi karena faktor kurangnya perhatian dari keluarga, faktor ekonomi, faktor letak geografi Indonesia, dan faktor lingkungan masyarakat. Setelah mengetahui faktor-faktor tersebut, kita dapat mengambil langkah yang sesuai untuk mencegah penyalahgunaan narkoba melalui pendekatan-pendekatan pada ilmu sosial, antara lain sebagai berikut:
1. Pendekatan Sosiologi
    Pendekatan sosiologi merupakan pencegahan dini untuk masalah penyalahgunaan narkoba. Sebab disini peran keluarga, masyarakat dan lingkungan sekitar sangat berpengaruh. Melalui pendekatan sosiologi, kita dapat melakukan kegiatan-kegiatan berikut pada remaja Indonesia:
- Sosialisasi efek dan dampak buruk pemakaian narkoba
  Sosialisasi dapat dilakukan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) yang mengunjungi sekolah-sekolah, maupun perguruan tinggi untuk memberikan informasi mengenai efek dan dampak buruk pemakaian narkoba.
- Pemberian materi pendidikan mengenai bahaya narkoba
  Pemberian materi ini dapat dilakukan dengan menyisipkan sebuah materi atau wacana tambahan pada buku ajar siswa, seperti mata pelajaran PJOK dan IPA.
- Membentuk kelompok belajar yang diisi dengan berbagai kegiatan  Â
  Agar remaja tidak bosan jika sehari-hari hanya sekolah dan mengerjakan tugas, kita dapat membentuk kelompok belajar yang diisi kegiatan bermanfaat. Kegiatan yang dapat dilakukan yaitu olahraga agar tubuh kita sehat dan pikiran kembali fresh, kegiatan seni untuk mengenalkan budaya bangsa agar tetap lestari, ataupun dengan kegiatan usaha agar para remaja dapat belajar untuk berbisnis dan menumbuhkan semangat bekerja mereka dimasa mendatang.
- Promosi hidup sehat
  Dengan bantuan para tokoh masyarakat untuk menyerukan pola hidup sehat, kita dapat mengajak masyarakat untuk mengikuti kegiatan seperti gerak jalan, senam  bersama, lomba olahraga, atau kegiatan berekreasi bersama.
- Peran aktif keluarga
  Keluarga adalah tempat pertama kita mengenal kehidupan, untuk itu sebagai anggota keluarga yang baik kita harus selalu saling peduli pada anggota keluarga yang lain. Terlebih lagi peran orangtua sangat penting dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba ini, karena sejatinya orangtua adalah guru bagi anaknya. Untuk  mengatasi masalah ini, di lingkungan keluarga kita harus menciptakan suasana rumah yang harmonis, komunikasi selalu terbuka antara satu sama lain, mendidik dan selalu mengawasi pergaulan anak, serta mempertegas peraturan keluarga tentang keluarga bebas narkoba.
2. Pendekatan Geografi