Kab. Semarang (04/08/21) -- Mahasiswa KKN UNDIP laksanakan KKN Pulang Kampung. KKN dilaksanakan di RT. 02 RW. 05 Desa Suruh, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang. KKN ini dilaksanakan oleh Galuh Ayu Savitri, Mahasiswa Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro Semarang.Â
Program KKN yang akan dilaksanakan yaitu Sosialisasi Penecegahan Covid-19 dengan Penerapan 6 M dan Tata Cara Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) serta Edukasi tentang Dampak Sampah Plastik Terhadap Lingkungan Laut dan Cara Pemanfaatan Limbah Plastik. Sasaran program KKN yaitu ibu PKK dan remaja di RT. 02 RW. 05 Desa Suruh. Program KKN dilaksanakan berdasarkan tema KKN yang diangkat yaitu "Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi Covid-19 Berbasis Pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG's)".
Selama pandemi Covid-19, masyarakat dianjurkan untuk mematuhi protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran virus Covid-19. Protokol kesehatan yang dapat dilakukan yaitu dengan penerapan 6 M. 6 M yang dimaksud yaitu Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak, Menghindari Kerumunan, Membatasi Mobilitas, dan Mendapatkan Vaksin.
 Akan tetapi sekarang, tingkat kesadaran masyarakat terhadap pentingnya protokol kesehatan semakin memudar. Hal ini menjadi salah satu penyebab meningkatnya jumlah kasus Covid-19. Penerapan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) yang baik dan benar dengan air mengalir dapat meminimalisir pertumbuhan virus dan bakteri. Masyarakat dianjurkan untuk melakukan CTPS setelah melakukan aktivitas untuk menghindari virus Covid-19. Sosialisasi ini diharapkan dapat menyadarkan masyarakat tentang pentingnya protokol kesehatan untuk memutus rantai penyebaran Covid-19.
Indonesia berada di posisi kedua di dunia sebagai negara penyumbang sampah plastik ke laut. Tingginya penggunaan plastik di kehidupan sehari-hari tidak bisa dipungkiri. Padahal limbah plastik tidak mudah terurai dan membutuhkan waktu ratusan tahun untuk terurai secara alami. Sampah plastik juga dapat berdampak terhadap ekosistem laut. Penggunaan plastik dapat dikurangi untuk mencegah bertambahnya sampah plastik. Limbah plastik rumah tangga dapat dijadikan ecobrick. Program edukasi ini diharapkan dapat menambah kesadaran masyarakat untuk mengurangi penggunaan plastik dan memanfaatkan limbah plastik untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan karena sampah plastik.
Penulis : Galuh Ayu Savitri/Ilmu Kelautan/Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
DPL : Naintina Lisnawati, S.KM., M.Gizi