Mohon tunggu...
Galuh Ayu
Galuh Ayu Mohon Tunggu... lainnya -

seorang gadis biasa yang lebih suka dianggap biasa-biasa yang punya mimpi yang tidak biasa yang selalu berpikiran yang tidak biasa dan selalu mendengar orang berkata luar biasa namun selalu mengingat bahwa hanya DIA lah yg LUAR BIASA

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Senja dalam Purnama

21 Desember 2011   22:03 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:55 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

[caption id="attachment_150406" align="aligncenter" width="400" caption="happy mother"][/caption]

Senja...

Kian samar pandangan matamu melihat

Kian lemah ingatanmu akan sesuatu

Namun Senja…

Tak surutkan langkahmu menuntunku

Tak goyahkan semangatmu mendukungku

Senja...

Penatmu tak kau hiraukan untukku bersandar

Peluhmu tak terseka saat terjaga menjagaku

Ibu, senjamu hadir dengan pasti...

Dan diri masih bersimbah salah dan dosa

Diri menepi berharap sejenak mampu membalas segalanya

Diri berharap mampu menyandingkan keutuhan indahnya Purnama untukmu

Seindah dan seutuh kasih sayangmu

Ya, hanya satu Purnama inginku lukis di dalam hatimu

Sebagai wujud rasa terima kasih dan doaku

Senantiasa ada dan selalu hadir dalam Fajar hingga Senjamu...

Ibu, ijinkan ku persembahkan satu Purnama

Yang mewakili kekaguman serta kebanggaanku memilikimu...

Ibu, Selamat Hari Ibu...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun