Alur kerja Sistem Pemrosesan Transaksi yaitu sebagai berikut:
- Input > Permintaan produk atau pembayaran yang dibayarkan ke sistem pemrosesan transaksi organisasi oleh pihak ketiga merupakan input. Akibatnya, jika perusahaan Anda menggunakan pemrosesan batch, TPS Anda akan menyimpan dan menangani batch input.
- Output > Setelah sistem memproses semua input, sistem akan menghasilkan dokumen output. Ini mungkin terdiri dari tanda terima untuk pencatatan untuk memverifikasi transaksi atau penjualan. Selain itu, mereka dapat menjadi sumber data penting untuk alasan terkait pemerintah seperti pajak. Jika pemasok mengirimkan faktur kepada Anda, Anda dapat mengirimkan konfirmasi pembayaran kepada penjual setelah Anda membayar faktur.
- Penyimpanan > Aspek penyimpanan TPS berkaitan dengan penempatan input dan output data atau dokumen digital organisasi. Namun, beberapa bisnis menyimpan dokumen-dokumen ini dalam database elektronik. Akibatnya, komponen penyimpanan memastikan bahwa setiap dokumen diatur, aman, dan dapat diambil kembali. Dalam hal pemasok perlu mengkonfirmasi apakah faktur tertentu telah dibayar, TPS dapat mencari faktur dan memverifikasi apakah pembayaran telah dilakukan atau tidak.
- Processing > TPS bertanggung jawab untuk membaca setiap input dan menghasilkan output yang berarti. Proses ini juga dapat digunakan untuk menentukan data input dan output. Akibatnya, waktu pemrosesan berbeda sesuai dengan jenis Sistem Pemrosesan Transaksi yang digunakan perusahaan Anda. Saat TPS mengumpulkan data mengenai transaksi, TPS juga akan memulai pemrosesan, mengubahnya.
Tiga Siklus Sistem Pemrosesan Transaksi
- Siklus Pengeluaran > Siklus ini mencakup pemerolehan bahan baku, properti, serta tenaga kerja, melalui pertukaran dengan kas. Siklus pengeluaran ditunjang oleh beberapa sistem berikut ini:
1. Sistem pembelian (kebutuhan untuk memperoleh persediaan fisik seperti bahan baku. Pemesanan ke pemasok dan saat barang diterima juga masuk ke sistem ini) Sistem Pengeluaran Kas (sistem pengeluaran kas mengotorisasi pembayaran, mengeluarkan dana ke supplier, serta mencatat transaksi dengan menguras kas dan akun utang)
2. Sistem Penggajian (mengumpulkan data penggunaan tenaga kerja, menghitung gaji, serta mengeluarkan cek pembayaran gaji)
3. Sistem Aktiva Tetap (memproses transaksi yang ada kaitannya dengan akuisisi, pemeliharaan, serta pelepasan aset tetap)
- Siklus Konversi > Siklus yang memiliki dua subsistem utama, yaitu sistem produksi dan akuntansi biaya. Sistem produksi berarti perencanaan, penjadwalan yang berkaitan dengan produksi. Sedangkan sistem akuntansi biaya berarti memantau arus informasi biaya yang ada kaitannya dengan produksi.
- Siklus Pendapatan > Siklus pendapatan merupakan siklus yang berisikan penjualan tunai, kredit, serta penerimaan kas. Proses tersebut berlangsung setelah jual-beli.
Jenis-Jenis Sistem Pemrosesan Transaksi
1. Sistem Pemrosesan Transaksi Batch
Jenis sistem pemrosesan transaksi ini memiliki cara kerja mengumpulkan transaksi dalam batch. Maksudnya, transaksi akan dikumpulkan sebagai batch atau bagian. Fungsinya, agar proses pemrosesan lebih cepat dan ekonomis. Metode ini merupakan salah satu metode yang paling umum dipakai. Apalagi jika penggunaan pemrosesan secara real-time tidak memungkinkan.
2. Sistem Pemrosesan Transaksi Real-time
Jenis sistem pemrosesan ini bekerja dengan memproses data secara langsung. Konfirmasi instan dari sebuah transaksi akan diberikan. Selain itu, sistem satu ini akan melibatkan banyak pengguna secara bersamaan. Cara kerjanya dengan mengandalkan kemajuan teknologi yang ada. Seperti menggunakan transmisi data serta bandwith yang lebih besar. Kelebihan lain dari sistem ini adalah kamu juga bisa mendapatkan pembaruan secara real-time.