Mohon tunggu...
Galih Tri Panjalu
Galih Tri Panjalu Mohon Tunggu... -

Hanya orang biasa yang ingin menjadi dirinya sendiri

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Antara Aku, Orang itu, dan Bis yang Aku Tunggu.

6 April 2016   21:58 Diperbarui: 6 April 2016   22:16 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Waktu menunjukkan pukul 00.30 tadi malam.
 Seperti biasa, saya nunggu bis itu untuk kesekian puluh kalinya, di tempat yang sama menuju kota yang sama, dan selalu saya bisa mendapatkan bis di tempat yang sama.

Hanya saja, tiba-tiba ada orang yang berjalan ke arah saya, menanyakan saya mau ke kota mana?

Setelah saya jawab mau ke kota mana, dengan entengnya dia berkata, "Kalo nunggu bis itu, jangan nunggu di sini mas, harus nunggu di pertigaan di ujung jalan, kalo di sini, bisnya ngga mau berhenti."

Ketika saya tanyakan dia mau kemana, dengan harapan dia mau ke kota yang sama dengan saya, ternyata dia mau ke kota yang lain, yang berlainan arah dengan kota yang saya tuju.

Saya sempat berpikir sejenak, apa iya di tempat saya berdiri, saya susah mendapatkan bis?
 Apa iya bisnya ngga mau berhenti?
 Padahal, Seperti biasa, saya nunggu bis itu untuk kesekian puluh kalinya, di tempat yang sama menuju kota yang sama, dan selalu saya bisa mendapatkan bis di tempat yang sama.

Tau apa dia dengan pengalaman saya berdiri di tempat yang sama, menunggu bis yang tujuannya sama, pada jam yang sama?

Akhirnya saya putuskan, untuk tetap berdiri di tempat yang sama, menunggu bis yang tujuannya sama.

Saya lihat orang itu menuju pertigaan yang diyakininya bahwa bis itu mau berhenti, dan saya tetap pada keyakinan saya berdiri di tempat yang sama.

Orang itu semakin jauh dari saya, dan semakin dekat dengan pertigaan yang dia maksud.

Tetapi sebelum dia sampai di pertigaan itu, bis itu yang saya tunggu-tunggu datang, dan berhenti di tempat saya berdiri, pada tempat yang sama, pada waktu yang sama.

Bis itu kemudian membawa saya ke kota yang saya tuju, melewati orang itu yang bahkan belum sampai pada pertigaan yang dia maksud.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun