Mohon tunggu...
Galih Prabowo Yekti Sumardjo
Galih Prabowo Yekti Sumardjo Mohon Tunggu... lainnya -

Saya Galih Prabowo, dan saya sangat menyukai berproses dengan fotografi.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Catatan Seorang Penjual Dawet Ayu Banjarnegara

23 April 2012   07:40 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:15 749
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pak Tri, begitu orang menyebutnya, beliau telah menjadi sahabat saya sekitar setahun yang lalu. Dia adalah penjual Dawet Ayu Banjarnegara di kampus Unnes ( Universitas Negeri Semarang ), Pak Tri adalah orang asli Banjarnegara dan sekarang telah menetap di Ungaran mempunyai seorang istri dan anak. Saya lebih suka memanggilnya Lik Tri, karena kedekatan saya dengannya. Tahun 2006 dulu, ketika saya baru masuk ke bangku kuliah, saya hanya sekedar tahu tentang beliau.

Saya masih ingat betul dulu saat diadakan Kejuaraan Futsal Antar Daerah Mahasiswa Unnes selama berbulan-bulan, Lik Tri selalu menyempatkan diri hadir dilapangan untuk mendukung tim futsal Banjarnegara tiap sore hingga malam. Saat mendukung tim futsal Banjarnegara itulah, beliau selalu menyisihkan dagangannya untuk dijadikan sebagai pelepas dahaga para pemain futsal Banjarnegara gratis. Dan menurut saya hal itu adalah hal yang sangat luar biasa.

Awal mula saya bersahabat dengan Lik Tri karena teman kost saya yang bernama Toni mengajak saya untuk jalan-jalan, sekaligus minum dawet Lik Tri. Toni adalah teman baik saya, dia berasal dari Ngawi. Lik Tri saat mengetahui saya adalah orang Banjarnegara sangat antusias, bertanya kesana kemari layaknya wartawan lengkap dengan logat ngapak khas Banjarnegara-nya. Saat itu pula saya sering berkunjung ke tempat usaha beliau. Usaha beliau tidak selalu di satu tempat, sehingga terkadang perlu menelusuri jalan hingga menemukan beliau sedang berdagang.

Dulu Lik Tri masih seorang diri berjualan Dawet Ayu, tapi sekarang beliau sudah mempunyai 2 gerobak lagi dan 2 orang karyawan penjual Dawet Ayu. Saya selalu menyempatkan diri untuk sekedar menikmati Dawet Ayu Lik Tri, bercanda ria dengan beliau, atau hanya sekedar ngobrol dengan beliau. Beliau banyak bercerita tentang masa lalunya, keluarganya, atau bahkan apapun tentang kehidupan disekitar kampus Unnes selama beliau berjualan disini.

Belum lama ini, pernah Lik Tri bertandang ke rumah kos saya, rumah kos saya sebagian besar adalah orang asli Banjarnegara. Sesampainya di rumah kos saya, beliau langsung ngobrol dengan teman-teman kos saya hingga subuh menjelang. Padahal beliau sehabis subuh harus segera pulang untuk berjualan kembali. Beliau sangat antusias ketika berbincang dengan teman-teman kos saya hingga lupa waktu. Siang harinya saat berjualan, saya tandangi beliau, dan saya lihat beliau agak kurang sehat. Tapi tetap saja beliau ceria seperti biasanya.

Saya banyak belajar dari beliau, hingga saya bisa menarik kesimpulan setelah dekat dengan Lik Tri adalah kesuksesan itu tidak ada tolak ukurnya. Itu yang saya ambil dari seorang Pak Tri, penjual Dawet Ayu Banjarnegara di sekitar kampus saya.

13351660671873343024
13351660671873343024

Semarang, 23 April 2012.

galihprabowo

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun