Yogyakarta, 12 Agustus 2020 - Undang-Undang No. 20 Tahun 2011 Tentang Rumah Susun menyatakan bahwa penyelenggaraan rumah susun bertujuan untuk mengurangi luasan dan mencegah timbulnya perumahan dan permukiman kumuh serta memenuhi kebutuhan sosial dan ekonomi yang menunjang kehidupan penghuni dan masyarakat dengan tetap mengutamakan tujuan pemenuhan kebutuhan perumahan dan permukiman yang layak, terutama bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Untuk memberi pemahaman terkait bisnis proses penyelenggaraan Rumah Susun dan hal-hal yang terkait penyelenggaraan Rumah Susun, maka diadakan Pelatihan Manajemen Penyediaan Rumah Susun. Demikian disampaikan Kepala Pusat Pengembangan Kompetensi Jalan, Perumahan, dan Pengembangan Insfrastruktur Wilayah, Rezeki Peranginangin dalam sambutan penutupan secara online di Bandung, (12/8).
Berdasarkan hasil pengamatan dari Pusat Pengembangan Kompetensi Jalan, Perumahan dan PIW, secara umum penyelenggaraan pelatihan Manajemen Penyediaan Rumah Susun sudah berjalan sesuai dengan ketentuan dan lancar, namun perlu diketahui oleh para peserta bahwa selain dari knowledge dan skill, peningkatan kompetensi seseorang ditentukan oleh faktor attitude, dimana ketiga unsur tersebut merupakan satu kesatuan membentuk kompetensi. Sehingga kedisiplinan dan komitmen yang merupakan bagian dari attitude juga menjadi perhatian dalam pelatihan ini.
Rezeki menyampaikan 3 pesan khusus kepada peserta untuk diingat dalam menjalankan tugas yakni, pertama kenalilah diri anda sendiri agar apa yang anda lakukan sesuai dengan kompetensi yang anda miliki, kedua gunakan setiap tugas dan tanggung jawab yang diterima sebagai kesempatan untuk melayani orang lain sebanyak mungkin dan yang ketiga jujurlah dalam setiap kondisi apapun, karena pada akhirnya kebenaran pasti akan menjadi pemenang.
Dalam acara tersebut, Sekretaris Direktorat Jenderal Perumahan dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kepala Bagian Kepegawaian dan Umum Setditjen Perumahan Taufik Khaerudin secara online di Jakarta, mengatakan, Keberhasilan dalam rangka memenuhi target-target pemerintah dalam pemenuhan kebutuhan bagi masyarakat tentunya sangat terkait erat dengan kinerja aparatur sipil negara (ASN), dengan kualitas ASN didalamnya yang paham betul mengenai penyelenggaraan perumahan khususnya di direktorat Rumah susun maka keberadaan bapak dan ibu sekalian sebagai ujung tombak yang mendukung pelaksanaan infrastruktur PUPR yang sangat dibutuhkan.
Pelatihan yang dilaksanakan oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kemnterian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (BPSDM PUPR) melalui Balai Pengembangan Kompetensi PUPR Wilayah V Yogyakarta memiliki tingkat kelulusan peserta sebanyak 17 orang, Pelatihan ini berlangsung selama 9 (Sembilan) hari dengan jam pelajaran sebanyak 51 jam pelajaran (JP) dengan metode belajar mandiri (self learning) dan pembelajaran jarak jauh (distance learning). (GC)
