Setiap ruang tentu memiliki karakteristik yang berbeda. Ada beberapa ruang yang cenderung ramai dan mempunyai akses yang bebas, namun ada pula ruang yang cenderung tenang dan mempunyai akses ruang yang tidak bebas dan butuh pembatasan agar tidak semua orang dapat mengakses ruang atau masuk ke dalam ruang tersebut. 2 karakteristik ruang tersebut dapat disebut sebagai zona publik dan zona privat.Â
Pada sebuah hunian, umumnya rasa kurang nyaman ini sering ditemukan di area open space seperti ruang keluarga, dan ruang makan. Lebih disarankan pada beberapa ruang tersebut diberi sebuah pembatas agar privasi ruang lebih terjaga, contoh mudahnya dengan menggunakan rak, partisi, atau bisa juga dengan menggunakan permainan tingkatan lantai (levelling) yang hanya satu sampai dua langkah di atas atau di bawah satu sama lain.
3. Analisa kebutuhan ruang
Dalam menciptakan sebuah multifunctional space, sebaiknya melakukan analisa ruang terlebih dahulu. Akan lebih baik bila ruang yang akan digabungkan tersebut memiliki kebutuhan dan karakter yang mirip atau sama. Tidak hanya fungsi ruangan, namun peletakan dan kebutuhan ruang juga perlu diperhatikan sebelum menggabungkan ruang tersebut.Â
Sebagai contoh, ada jenis ruang yang membutuhkan lebih banyak cahaya alami matahari, namun ada juga jenis ruang yang lebih membutuhkan sistem utilitas berupa akses air bersih dan air kotor, dan ada juga jenis ruang yang membutuhkan privasi agar ruang terasa tenang dan terhindar dari kebisingan atau gangguan. Jadi, analisa kebutuhan ruang ini perlu untuk dilakukan dan diperhatikan agar setiap ruang dapat lebih memadai dan mempunyai kualitas yang lebih baik.
4. Lakukan koordinasi warna
Warna sangat mempengaruhi tampilan  suatu ruangan. Tampilan ini akan mempengaruhi psikologi dan pikiran manusia yang berada di dalamnya. Dalam hal ini, kita perlu untuk melakukan studi psikologi warna.Â
Pilihlah warna-warna yang sesuai dengan konsep desain yang sesuai untuk layaknya sebuah hunian. Disarankan untuk memilih sebanyak-banyaknya 1 warna primer/base color, 2 warna sekunder, dan 1 warna aksen.Â
Palet warna yang terlalu bervariasi dapat mengganggu produktivitas karena ruang tersebut akan terlihat kurang semibang atau tidak terkoordinasi dan kurang enak untuk dipandang mata.Â