PUEBI adalah singkatan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Ini adalah aturan resmi yang mengatur penulisan bahasa Indonesia, termasuk penggunaan huruf, kata, dan tanda baca. Penyempurnaan terhadap ejaan bahasa Indonesia telah dilakukan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Penyempurnaan tersebut menghasil- kan naskah yang pada tahun 2015 telah ditetapkan menjadi Peraturan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 50 Tahun 2015 tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia.
Dalam kehidupan akademik mahasiswa tidak lepas dari yang namanya karya ilmiah.Contoh nya pembuatan jurnal, Skripsi, Opini, Tesis,makalah Ilmiah dan masih banyak yang lainnya. Dalam pembelajaran kampus dosen lebih bnyak memberikan mahasiswa tugas karya tulis ilmiah, karna karya tulis ilmiah ini mengasah ide-ide cermelang dan mengambangkan kemampuan berfikir mahsiswaÂ
Dalam membuat karya ilmiah harus mengikuti aturan yang baik dan benar contohnya pada penggunaan PUEBI dalam hal ini banyak mahasisiwa yang menyepelekan PUEBI dalam penulisan karya Ilmiah. Padahal, karya ilmiah bukan sekadar sarana menuangkan gagasan, tetapi juga penyeampaian pemikirian inelektual dari sang penulis. Ketika kaidah PUEBI diabaikan, bukan hanya esensi tulisan yang terganggu, tetapi juga kepercayaan akademis yang dipertaruhkan. Banyak dosen dan penguji kerap mengeluhkan lemahnya struktur bahasa dalam karya mahasiswa, yang sering kali tampak asal-asalan dan kurang menghargai norma penulisan yang benar.
PUEBI tidak semata soal "aturan bahasa", melainkan bagian dari etika berkomunikasi dalam dunia akademik. Bahasa ilmiah menuntut ketelitian, konsistensi, dan kejelasan---dan semua itu berakar pada penggunaan ejaan yang tepat. Ketika mahasiswa tidak dibiasakan menulis dengan memperhatikan PUEBI, maka akan sulit menciptakan budaya akademik yang unggul dan berintegritas.
Mahasiswa harus membangun kesadaran baru bahwa menulis sesuai kaidah PUEBI bukanlah bentuk pembatasan kreativitas, melainkan cara untuk memperjelas dan menguatkan argumen. Penguasaan bahasa merupakan salah satu ciri individu yang terdidik. Menulis dengan benar adalah wujud tanggung jawab akademik dan etika ilmiah.Sebagai generasi intelektual muda, mahasiswa dituntut untuk tidak hanya cerdas dalam berpikir, tetapi juga cermat dalam menyampaikan pikiran. Mengabaikan aspek kebahasaan sama halnya dengan melemahkan kekuatan argumen itu sendiri. Maka, mulai dari sekarang, mahasiswa perlu menjadikan PUEBI sebagai teman menulis, bukan sekadar aturan yang dilanggar atau diabaikan.
PUEBI bukan musuh kreativitas. Justru sebaliknya, penguasaan ejaan membuka ruang bagi ekspresi ilmiah yang jernih dan terstruktur. Mahasiswa yang mampu menulis dengan baik adalah mereka yang menghargai bahasa sebagai alat berpikir. Maka, marilah mulai dari sekarang, kita bangun kesadaran bersama bahwa menulis sesuai PUEBI adalah bentuk tanggung jawab akademik yang tidak bisa ditawar-tawar.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI