Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Tiga Tipe Bos yang Patut Diwaspadai

6 Desember 2011   22:42 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:44 776
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Judul film: The horrible bosses (judul asli), I kill the boss (judul di Jerman) Rilis: 1 September 2011 (USA), Oktober-November 2011 (seantero Jerman) Pemeran: Nick Hendricks - Jason Bateman Kurt - Jason Sudeikis Dale - Charlie Day Jones - Jamie Foxx Dave Harken - Kevin Spacey Bobby Pellitt - Colin Farrell Dr. Julia Harris - Jennifer Aniston Kenny Sommerfeld - P. J. Byrne Sutradara: Seth Gordon Produksi: Warner Bross

[caption id="attachment_154236" align="aligncenter" width="550" caption="Tiga bos yang patut diwaspadai dan tiga bawahan yang tak patut dicontoh"][/caption]

Bekerja kepada seseorang atau berwiraswasta pasti memilki perbedaan mencolok. Saya bersyukur pernah bekerja di beberapa tempat dengan beragam karakter bos yang berbeda. Ada bos yang mainnya marah-marah saja, berteriak-teriak, kadang menghantam dinding atau membanting sesuatu jika marah. Tipe begini, membuat saya ketakutan dan tidak aman, down, tak semangat bekerja bahkan segera ingin mengundurkan diri. Untung saja waktu itu ada skenario management rolling. Yuhu!!! Saved by the bell ... thanks, God. Di lain waktu, saya diposisikan sebagai seorang pekerja jelata yang dihargai. Bos saya yang satunya lagi, amat bijaksana dan berwibawa. Untuk menyampaikan kritik, ia memiliki seni tersendiri. I like the way he is ... Saya menjadi sangat berhati-hati dan tidak menyalahgunakan kepercayaan yang diberikan. Gampang menerima amanat si bos tanpa alasan yang dibuat-buat dan ceria dalam bekerja, juga salah satu upaya. Uang bukan masalah, yang penting saat itu masalah hati. Beruntung si bos amat mengerti, bahkan menaikkan gaji. Sayang, tidak semua bos itu seperti yang kita harapkan. Seperti halnya dalam track bioskop berjudul Horrible Bosses atau I kill the boss yang telah saya tonton. Bos yang ditampilkan ada tiga karakter; psyco (Dave), maneater (Dr. Julia) dan tool (Bobby). Bagaimana dengan tipe bos di kantor Anda? Atau sebagai bos, Anda termasuk bos yang bagaimana? Well ... Ketiga bos tersebut diatas adalah pimpinan dari tiga orang bujang yang memiliki impian yang maju kedepan, sayang terpangkas oleh keadaan yang memojokkan dan amat merugikan di tempatnya mengais rejeki. Mereka ini adalah Nick (Jason Bateman), Kurt (Jason Sudeikis) dan Dale (Charlie Day). Karena mereka berteman akrab, sering mereka membicarakan masalah dikantor, sembari menghabiskan malam disebuah pub. Ketiga lelaki itu sepakat untuk mengakhiri ketidakbahagiaan di kantor dengan jalan pintas, merencanakan sebuah pembunuhan! Sebenarnya Nick amat keberatan dengan siasat ini, tetapi dua orang lainnya (khususnya Dale yang berulang kali mendapat pelecehan seksual dari bos perempuannya, Dr.Julia) amat bersikeras. Tiga jagoan neon itu mencari seorang pembunuh bayaran. Mereka bertemu dengan Jones (Jamie Fox). Deal yang diterima adalah, mereka membayar sekian ribu dollar terlebih dahulu pada pertemuan berikutnya. Setelah iuran dan dibayarkan, ternyata Jones hanya memberikan tips saja (bagaimana cara ketiga bos terbunuh dengan elegan). Heee ... kirain, Jones-lah yang akan melakukan pembumihangusan ketiganya. Bagian yang paling menggelikan adalah saat mereka meminta ribuan dollar itu kembali lantaran tertipu tetapi ketakutan begitu Jones merogoh saku bagian dalam bajunya. Padahal sebenarnya Jones hendak mengeluarkan handy, ia tidak memiliki pistol sama sekali. Ha ha ha ha ... Tertipu! Rumah pertama yang disatroni adalah milik si dokter gigi. Namun justru Kurt terlibat mesra dengan si dokter yang cantik, menggoda dan seksi. Kemudian di rumah Bobby, mereka menemukan kokain. Lantaran Dale serampangan, kokain terjatuh dan mengepul di udara. Gumpalan asap kokain diudara terhisap Dale. Cowok keriting itupun masuk euphoria, gila. Xixixi ... Selanjutnya, karena sudah tak waras, Dale diminta tinggal di mobil saat Nick memasuki rumah Dave. Bos Dave yang kembali dari jogging malam, menangkap basah Dale yang membuang sampah sembarangan dijalan depan rumahnya. Keduanya terlibat perkelahian. Saat Dave sesak nafasnya dan terjatuh, Dale kelabakan dan menancapkan insulin didada si bos. Dave selamat. Hal itu disaksikan istri Dave yang muncul tiba-tiba, hingga Dale mendapat pelukan dan membuat Dave cemburu. Dave dan istri tidak tahu bahwa sebenarnya Dale sedang menunggu rekannya yang masih ada didalam rumah Dave waktu itu. Dave yang cemburuan, mengira yang berselingkuh dengan istrinya itu adalah Bobby Pellitt lantaran ada sebuah handy atas nama Bob terjatuh dirumahnya. Padahal HP itu adalah curian dari ketiga lelaki dari rumah Bob (yang terjatuh di lantai di rumah Dave). Bob ketiban sampur, karena Dave langsung naik pitam dan mendatangi rumahnya. Dave menembak Bob begitu dibukakan pintu. Nick yang ditugasi memata-matai Bob, menyaksikannya dari seberang jalan. Iapun tancap gas, mengebut dan tertangkap kamera blitz dengan wajah kesetanan. Mereka bertiga ditangkap polisi untuk dimintai keterangan lantaran pada saat terbunuhnya Bob, tak ada siapapun yang lewat disekitarnya, kecuali Nick. Ketiganya memasuki rumah Dave dan mencari sisik melik lagi. Istri Dave yang sedang merencanakan kejutan ultah bagi suami, terperanjat. Yang membuka pintu adalah Nick, Dale dan Kurt, bukan Dave. Saat Kurt tergoda berhubungan intim dengan istri Dave (bos yang hendak dibunuh) disebuah kamar dan semua terekam dalam handy, Dale dan Nick memaksa Dave untuk mengaku bahwa ia telah membunuh Bob, karena Nick menjadi saksi hidup. Rekaman pengakuan itu akhirnya bisa dilakukan dari sebuah mobil dengan navigasi yang bisa berdiskusi dengan pengemudi dan merekamnya (saat Dave hendak membunuh ketiganya). Ini pula yang dijadikan bukti saat polisi menangkap mereka. Dave yang tadinya berbohong bahwa tembakan dikakinya adalah ulah satu dari ketiganya, harus diborgol. Kemudian, Dale berhasil menjebak Dr. Julia dengan tindakan pelecehan seksualnya pada salah satu pasien. Bukti video itu melawan video buatan dokter tempo lalu, dimana dibawah narkoba Dale diperkosa olehnya (dan ini berbahaya karena Dale memiliki hubungan serius dengan seorang gadis blonde lainnya). Gayung bersambut, si dokter gigi yang memiliki pamor itu menyudahi penekannya pada asistennya, Dale. Bye-bye bos nakal ... Happy ending. Begitulah cerita drama komedi ini. Cikal bakalnya adalah munculnya tiga tipe bos yang patut diwaspadai oleh Nick, Dale dan Kurt (atau bahkan oleh kita semua). Jika Anda menemukan tipikal pemimpin yang psyco (red: membuat orang lain gila dan tindakan pesakitan-nya yang tidak masuk akal lainnya), maneater (red: tukang menjebak orang lain demi kepentingan pribadi) atau tool(red: menggunakan orang lain sebagai boneka sahaja, menyalahgunakan orang lain demi kepentingan sendiri) ... watch out your steps! Think twice. Kaburrrr ... Cerita yang aslinya berjudul Horrible bosses ini saya ambil hikmahnya: 1. Tidak merekomendasikan siapapun untuk menonton film ini (totally inappropriate edition), bisa memicu fantasi negative tindakan bawahan yang depresif terhadap seorang bos. Lho? Lah iya lah, takutnya pada copy paste tak karuwan ... 2. Sebaiknya tidak berbuat bodoh dengan mencelakakan bos dengan alasan apapun karena tidak berperikemanusiaan. 3. Jika saja bekerja pada seorang bos, akan mengerjakan tugas sebaik-baiknya sesuai job description yang jelas dan mengambil hati bos dengan jalan yang halal jika masih memungkinkan. Pasang icon manis ... 4. Pindah pekerjaan demi kenyamanan dan kepuasan dalam bekerja jika mendapati situasi bos yang serupa dan semakin parah saja suasananya. 5. Tetap jujur, bekerja sama dengan tim dan semangat beraktifitas di tempat yang baru. 6. Menghormati bos yang baru dengan kapasitas secukupnya, tak kurang dan tak lebih. 7. Berterima kasih kepada Allah atas rejeki yang diberikan hingga akhir hayat nanti. Thanks God, I am a totally house wife. My job is mentally and physically hard but no horrible boss at all ... Jadi untuk sementara, tiga tipe bos yang diperbincangkan diatas tidak perlu mengkhawatirkan diri ini. He he he heeee ... Selamat beraktifitas.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun