Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

5 Hal yang Harus Diperhatikan jika Diwawancarai Wartawan Jerman

25 November 2020   04:08 Diperbarui: 30 November 2020   22:30 798
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar oleh Andy Leung dari Pixabay

Kadang kita nervous kalau ngomong atau diwawancarai, lantas kalau orangnya pergi kita garuk-garuk. Jika kita ingat ada yang kurang atau ingin ditambahkan bisa segera mengirimnya lewat email. Biasanya mereka akan menanggapi dengan baik. Jangan lupa menuliskan subyek email.

Misalnya: Gana Indonesien (Extern), yang artinya ini tentang saya dari Indonesia (pihak luar bukan pekerja dari koran yang bersangkutan).

3. Tukar-menukar nomor telepon/HP atau alamat email yang bisa dihubungi.

Ketika bertemu wartawan dan diwawancara, adalah hal yang lumrah jika wartawan akan meminta nomor kita atau alamat email yang bisa dihubungi.

Tukar menukar alamat ini tentu tidak hanya berguna sebelum berita di koran diturunkan, melainkan untuk menyambung silaturahim.

Saya masih ingat pesan ibu wartawan "Kalau kamu ada kegiatan Indonesia, aku diundang ya, nanti aku liput." Tentu saja senangnya bukan kepalang. Punya kenalan wartawan yang mampu mendukung apa yang kita lakukan secara suka rela adalah sesuatu.

Selain menggunakan media sosial (facebook, instagram, twitter, kompasiana, linkedin dan lainnya) yang bisa kita lakukan sendiri, media cetak harus kita manfaatkan untuk mengabarkan pada dunia tentang kegiatan yang kita lakukan supaya cetar membahana.

4. Ucapkan terima kasih

Jerman memang negara modern tetapi masih memegang nilai-nilai budaya yang bagus seperti kebiasaan mengucapkan guten morgen (Selamat pagi), entschuldigung (maaf) dan danke (terima kasih).

Untuk itulah, kita nggak boleh lupa mengucapkan terima kasih pada wartawan sebelum dan sesudah berita dimuat. Jangan jadi kacang lupa kulit, deh, nanti dikira nggak sopan juga sudah ditolong tidak tahu diri. Andai kita sudah terkesan sopan dan charming, bayangan saya  wartawannya akan kepencut sama kita dan nagih.....

Betul, intinya karakter orang Jerman itu biasanya kalau sudah cocok akan langganan alias tak bisa ke lain hati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun