Teman-teman. Ada hal positif lain yang terlihat dari kedatangan tamu. Mereka melahap semua makanan Indonesia yang disajikan tanpa sungkan. Artinya, meski tidak begitu terbiasa dengan masakan Indonesia, mereka amat menghargainya. Bahkan anak-anak tersebut berkata:
"Terima kasih sudah menjamu kami. Masakan Indonesia lezat." Tentu saja ini adalah nilai budaya Jerman yang sangat lekat dengan kata "maaf", "terima kasih", "silakan" dan "cinta."
Ibunda mereka memang termasuk jarang memasak masakan nusantara dan anak-anak terbiasa dengan masakan tempat mereka tinggal. Itu tidak mengurangi penghargaan terhadap masakan kita.
Tambah seru karena anak-anak tersebut juga mengerti Bahasa Indonesia. Artinya, sama saja dengan mereka ini sudah menjaga bahasa persatuan sampai ke negeri seberang di tanah Eropa. Tidak mudah karena setiap hari harus menggunakan bahasa Jerman dan bahasa Indonesia hanya digunakan oleh sang ibu. Walaupun bahasa Indonesia belum menjadi bahasa ibu mereka, tetapi bahagia melihat bagaimana mereka melestarikan bahasa kita. Siapa yang berperan? Ibu mereka yang berasal dari Indonesia. Salut!
Dimulai dari hal yang sederhana dulu sudah cukup
Staff dari kedutaan dan seorang teman pernah mengatakan kepada saya, supaya lain kali mengadakan acara Indonesia di kota besar dengan jumlah penonton berlipat ganda.
Saya hanya diam dan senyum simpul. Hal itu memang tidak mudah dilakukan karena selain sibuk dengan kegiatan pribadi, personil saya kurang. Kami hanya berempat dan kami bukan komunitas. Jika di kota besar yang saya tidak tahu medan dan targetnya, akan sulit. Inti dari tujuan saya adalah mengenalkan budaya Indonesia. Think globally, act locally. Semua diawali dengan kegiatan sederhana.
Menurut saya, tidak masalah jika diadakan di desa atau daerah yang kurang bonafid. Sepanjang itu mempermudah saya bekerja dan menjalankan program, akan lebih baik dari pada jauh-jauh tapi tidak teratasi dengan baik acaranya.
Jumlah target yang sudah lebih dari cukup saya yakin akan menyukseskan program sederhana untuk mengenalkan budaya Indonesia di negeri manca. Pameran adalah salah satunya. Kegiatan lain?
Gampang. Undang saja saudara dan tetangga di rumah kita untuk makan masakan nusantara. Selain menyambung silaturahim, juga bisa untuk mengenalkan budaya yang bukan ciri luar negeri. Acara sederhana kirim makanan kenduren juga menjadi salah satu sederhana lain yang bisa kita lakukan. Tidak perlu dalam jumlah banyak. Untuk tetangga kanan dan kiri saja sudah cukup. Ada sounding di sana.
Kegiatan lain adalah dengan berpakaian yang menunjukkan tradisi nusantara. Kalau di tanah air sedang heboh "selasa berkebaya" oleh ikatan perempuan berkebaya, bisa saja kita bikin sendiri dalam kehidupan sehari-hari "Senin berbatik", yang artinya, kalau kita pergi pada hari itu entah acara formal atau acara non formal, memakai baju yang batik motifnya. Kebiasaan sederhana ini tidak hanya butuh niat tapi juga konsekuensi. Tidak hanya untuk bulan ini saja tapi selamanya. Itu kalau bisa, lho ya. Tidak ada yang memaksa, kecuali diri sendiri. Yakin.