Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Tulisan di Kompasiana Bisa Jadi Buku Loh!

15 November 2017   17:34 Diperbarui: 16 November 2017   00:02 2568
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berisi tulisan saya di Kompasiana (dok.Elexmedia)

Admin K, Mas Isjet dulu pernah menghubungi saya bahwa ada proyek pencetakan buku Kompasianer terpilih. Setelah artikel saya kumpulkan dan diedit, rupanya proyek gatot. Lantas? Apa saya hanya nangis bombay sambil goyang India? Tentu tidaaak. Saya berupaya mengedit lagi kumpulan tersebut dan mengirimnya ke Elexmedia. Haaa, saya siapa, ya, gaya dan berani-beraninya. Kenal dengan orang di penerbit mayor Elexmedia saja tidak. Saya tidak peduli. Wong, niat saya baik.

Setelah keriting mencetak naskah dalam kertas A4 sebanyak 300 an halaman, saya kirim ke Jakarta. Beanya 15 euro atau sekitar Rp 200.000 an. Tiba di Indonesia barang 3-4 minggu. Menunggu dijawabpun pastilah bulanan. Bisa dibayangkan lamanya menunggu kepastian "Apakah naskah saya diterima?", "Apakah naskah saya akan diterbitkan?" dan beragam pertanyaan lain. Hatahhhh, lebih tegang dari menunggu pacar, wakuncar. Biarkanlah, menulis tetap jalan terus karena setiap tulisan pasti punya pembaca dan nasibnya sendiri. Saya harus sabar, biar subur dan selamat.

Ehem. "Kalau tidak mendapat bola, jemputlah bola." Iya, saya menelpon kantor Elexmedia, menanyakan nasib naskah saya. Beanya murah, SLI Jerman hanya 0,04 euro per menit atau Rp 0,060(?). Sekretaris menyambungkan saya dengan mas Eko. Oh, Tuhan, naskah saya menyublim!

Sampai suatu hari, ada jawaban dari editor lain yang mengabarkan bahwa naskah sudah ditemukan, ada di meja redaksi tapi tidak bisa diterbitkan. Tulisannya bagus tapi kurang menjual. Haaaa, sedih.

A bad news is a good news. Walaupun saya harus tabah mendengar berita buruk itu, rupanya tetap mendapat tawaran baru untuk menulis buku travel tentang Jerman.

"Bisa selesai berapa bulan?" Begitu tantang editor elexmedia. Akhirnya setelah 6 bulanan dan berganti tiga editor, berapa? Ti-ga, tiga editor (Novia, Rena, Riza), buku itu jadi. Judulnya, "Exploring Germany" dan terbit Februari 2016.


Buku itu disusul dengan "Exploring Hungary" pada Desember 2016. Berkat buku-buku itu, saya jadi bisa bertatap muka langsung dengan para editor Elexmedia di Jakarta dan Semarang. Ingat, tidak ada KKN yang ada dalam keberuntungan saya menerbitkan buku di sana. Menurut saya, itu sesuatu karena betul-betul berangkat dari nol putul. Kalau Anda kenal dengan orang dalam, jalan tol ada di depan mata. Saya tidak ngiri tapi nganan.

Rasa bersyukur pada-Nya, editor terakhir saya berhasil membantu saya menelorkan kedua buku tersebut. Namanya, Rizza Hardiani. Dia masih hutang mempertimbangkan naskah saya "Banyak Jalan Menuju Jerman", berisi bagaimana pergi ke Jerman lewat program Au Pair Mdchen dan FSJ, Freiwiliges Sozial  Jahr. Hahaha, saya mirip tukang kredit yang menagih hutang. Maaf, ya, dik. Jangan pernah lelah.

Di kemudian hari, perempuan muda dan imut itu lagi-lagi jadi malaikat. Mengirimi saya berita bagus.

"Mbak, "Serabi Jerman" ini naskah mbak, ya?"

"Iya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun