Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Tips Supaya Naskah Diterima Penerbit Elexmedia

12 September 2017   15:50 Diperbarui: 14 September 2017   21:43 4476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Yang dapat tips hari itu (dok.Gana)

*Khusus dibaca penulis pemula, bukan kaliber.

Semarang, 13 Agustus 2017.

Pukul 13.00. Keluar dari Grab, saya sudah berada di dalam toko buku Gramedia Pandanaran bersama tamu agung saya, dik Riza Hardiani. Ai-ai ... siapa dia? Dia adalah editor Elexmedia yang imut dan baik hati. RH itu editor buku Kompasianer Weedy Koshino untuk Unbelievable Japan I dan II. Selama ini sudah ada dua buku saya juga yang dibidaninya "Exploring Germany" dan "Exploring Hungary". Konon, yang ketiga akan lahir September ini "Unbelievable Germany." Deg deg duerrrrrrrr ... excited.

Naah, dik Riza khusus saya datangkan dalam acara bedah buku "Exploring Hungary" yang akan digelar hari itu. Menurut saya, jauh-jauh dari Jerman, ada baiknya nggak cuma promo dan jualan buku tetapi juga untuk berbagi ilmu, rahasia dari dapur Elexmedia. Nggak hanya dari saya selaku salah satu penulis penerbit tersebut, tetapi juga editornya langsung. Dari sumbernya, lebih joss.

Tapinya, wait, olalaaaaa. Backdrop acara belum dipasang. Halaman untuk acara juga belum dirapikan. Kursi-kursi belum pada nangkring. OMG! Lontongggggg! Berbeda dengan talkshow "Exploring Germany" tahun lalu, yang sudah siap jam segitu. Ini maaah, adem ajeh.

Yaaaaah sutra, kami berdua mengontak staff dan disuruh menunggu. Pokoknya pukul 14.00 siap. "Masih lama, masih ada satu jam." Katanya.

Bingung. Tengak-tengok cari MC, belum datang juga. Kan janjian jam satu buat briefing bertiga? Heyyy, lupa. Ini Indonesia, bukan Jerman. Telat semenit saja, orang Jerman merasa bersalahnya kayak nabrak kucing, sedih kwadrat. Di tempat kita, beda.

Kami pun ngabur ke mall, minum juice alpokat. Mumpung cuma Rp 15.000. Kalau di Jerman, beli alpokat sak upil saja harganya Rp 30.000. Yang gedhe harganya lebih. Apalagi kalau di-juice? Bisa Rp 75.000!

Tari Merak oleh Gana (dok-Gana)
Tari Merak oleh Gana (dok-Gana)
Puisi dibawakan Kompasianer Wahyu (dok.Gana)
Puisi dibawakan Kompasianer Wahyu (dok.Gana)
Geguritannya Kompasianer Dinda (dok.Gana)
Geguritannya Kompasianer Dinda (dok.Gana)
Talkshow "Exploring Hungary"

Setengah jam kemudian, kami balik ke toko. Peralatan sudah siap. Saya ganti baju tari merak warna ijo, sama dengan warna cover buku.

Belagu nari, euy. Iya, dooong, biar nggak garing acaranya. Intinya, senang menjamu teman-teman jaman sekolah, Semarkutigakom, FB-ers dan umum dengan entertainment seperti tarian, puisi dari mbak Wahyu, geguritan dari mbak Dinda dan Taj Abbad Warung Pasinaon, serta informasi tentang ngeblog di Kompasiana oleh Wang Eddy. Terima kasih, semuanya. You're rock!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun