Taman Anggrek Indonesia Permai Sepi Pengunjung?

 

Memang sudah banyak berdiri komunitas pecinta anggrek Indonesia tapi sepertinya kegilaan orang Indonesia terhadap anggrek belum menjadi sebuah tradisi seperti di Jerman yang kebanyakan orang punya. Atau kalau ada yang ulang tahun, bertamu atau acara penting lain, kadonya ... anggrek! Padahal bukan dari negeri tropis lhooo. Lebih susah rawatnya.

 

Yup. Kata kebanyakan orang Jerman yang saya kenal; “Katakanlah dengan anggrek“

 

***

 

 

 

Si bapak seperti pengawal mengantar saya keliling taman Anggrek Indonesia. Dari sayap kiri berputar ke sayap kanan. Lengkap sekali. Ada pusat pemasaran anggrek Indonesia dan tanaman hias seperti Anturium atau gelombang cinta, obyek wisata agrowisata dan rekreasi (harus dirawat lagi), pusat penelitian dan pengembangan peranggrekan dan gedung yang bisa disewa untuk pernikahan misalnya (gedung Puspa Pesona).

 

Ohh ... mata saya mengawasi benda bergerak. Tampak dua ibu-ibu mengangkut barang 2-3 pot anggrek. Cantiiiikk ... Semua, masuk taksi. Aduhhh iya, nggak bisa masuk bagasi tapi ... dipangku dan dipegang biar tak rusak! Perjuangan.