Menjadi sebuah kasus investigasi politik yang menarik dimana puzzle segala ini yang masih tersebar bisa kita susun satu persatu dan memiliki konfigurasi yang kentara  bisa dibaca publik.
Serangan "OTT KPK" dan Nilai Politik
Adanya berita tangkap tangan Sidoarjo dan operasi penangkapan kasus suap KPU seperti berita-berita penangkapan rutin yang dilakukan KPK.
Namun berita itu menjadi headline menarik ketika secara terus menerus dua media majalah T dan sebuah online "R..L" secara intensif sebelum pengumuman resmi KPK melibatkan nama Hasto dikaitkan dengan dua orang inisial "S" dan "D".Â
Berita penangkapan KPK kemudian berkembang menjadi sebuah "Peristiwa Politik" di mana Hasto menjadi seluruh liputan berita.Â
Persoalan Dendam LamaÂ
Yang paling jelas atas klarifikasi soal Hasto tentunya pihak KPK dan benarlah jawaban salah satu Ketua KPK Lili Pintauli Siregar "tunggu keputusan KPK" ketika menjawab pernyataan pers politisi PDIP Masinton Pasaribu yang menyatakan di sebuah media online bahwa "ada motif politik" di balik OTT KPK.
Dua statement ini secara serius mengundang banyak pertanyaan.Â
Pertama, soal KPK sendiri dan kedua, Informasi apa yang diterima Masinton sehingga menyatakan ini bagian dari "motif politik" Â dan ketiga bagaimana posisi Hasto dalam perudungan terus menerus dari serangan lawan politiknya dengan menunggangi isu KPK.
Tiga soal ini bisa dikembangkan menjadi indikasi terjadinya permainan politik yang bermuara pada Pilkada 2020 dimana banyak kemungkinan di sini Mega vs SBY, juga pertarungan antara Nasdem dan PDIP yang terkait Pilkada 2022 di mana posisi Risma dan Anies dipertaruhkan.Â
Bila kemudian perkembangan kasus ini ternyata benar adanya indikasi permainan politik sebagai bagian konflik konstelasi baik konfigurasi persekutuan baru hingga persoalan citra publik yang berpengaruh pada dinamika survey politik di berbagai daerah.