Mohon tunggu...
Dani Ramdani
Dani Ramdani Mohon Tunggu... Jurnalis - Wartawan Desk Politik

Koran kampus ipb 2003-2004 Majalah trobos 2005 Tabloid Peluang Usaha, Waralaba, Wirausaha (media peluang group) 2006-2009 Tabloid The Politic (pimred), tabloid Femme (wapimred) 2009-2014 Tabloid waralaba dan wirausaha (pimred) 2014-2015 Marcomm Perusahaan mitra pertamina di SPBU 2015-2016 Marcomm media warna warni advertising 2016 Majalah properti indonesia (redaktur) 2016-2017 Majalah Inspiratif (Redaktur) 2017-2018 Berkabar.id, berempat.com, Independent observer, Sironline.id (2018-skg)

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mega Vs SBY di Balik OTT KPK pada KPU

11 Januari 2020   09:37 Diperbarui: 14 Januari 2020   18:22 3089
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
SBY dan Megawati, Pertarungan Tak Kunjung Henti (Sumber Gambar : Merdeka.com)

Anatomi redaksional terhadap pola pola  komunikasi politik seperti ini menjadi penting dalam memahami bagaimana  komunikasi politik dan percaturan politik kita terjadi. Karena dengan pola pola politik seperti ini bisa dipahami alur alur perkembangannya seperti munculnya tokoh politik baru, permainan politik dan kebijakan kebijakan strategi politik yang mengikutinya. 

Tapi yang perlu diperhatikan jangan sampai KPK digunakan lagi sebagai bentuk alat permainan politik. Seperti sebagai alat gertak, alat nego politik atau lebih seram lagi alat pemerasan seperti yang diisukan pada masa lalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun