The Scorch Trials adalah series kedua dari film trilogi Maze Runner yang menceritakan tentang kelanjutan kisah 6 orang remaja yang berhasil melarikan diri dari sebuah labirin untuk mencari Right Arm. Berbagai rintangan telah mereka lalui untuk menemukan Right Arm, akan tetapi semua itu sia-sia karena seorang pengkhianat. Teresa, gadis cantik yang berambisi untuk mengakhiri wabah dengan menemukan vaksin. Namun, keegoisan dan ambisinya yang besar telah merugikan teman-temannya dan Right Arm. Niat baik dengan cara yang salah, itulah yang dilakukan oleh Teresa.
Di markas Right Arm, terjadi kekacauan setelah pesawat Wicked datang atas panggilan yang dilakukan oleh Teresa. Semuanya hancur, bahkan Right Arm terpaksa pindah dan Minho tertangkap oleh Wicked. Sosok Teresa memang memiliki niat baik untuk menemukan vaksin, tetapi ia lebih memilih untuk memihak Wicked yang bahkan dia tidak tahu betapa liciknya para pemimpin Wicked. Jika Teresa memiliki ambisi yang besar untuk menemukan vaksin, seharusnya ia dapat melihat peluang sekecil apapun itu. Karena ada seorang warga Right Arm yang telah bereksperimen untuk menemukan vaksin, Teresa bisa saja bekerja sama dengan warga tersebut. Akan tetapi, dia memilih Wicked untuk bekerja sama. Hal ini membuktikan bahwa Teresa lebih mempercayai Wicked daripada teman-temannya, apalagi warga Right Arm. Selain itu, bukan hanya mengkhianati, dia bahkan menyia-nyiakan perjuangan dan pengorbanan teman-temannya di Maze. Ambisi yang besar telah membutakannya, membuat Teresa tidak memikirkan teman-temannya. Dengan polosnya Teresa menyerahkan teman-temannya yang dianggap kebal kepada Wicked, dan berbicara seolah-olah hidup mereka akan baik-baik saja. Akan tetapi, kenyataannya para remaja yang telah menjadi bahan percobaan pembuatan vaksin, dibuat tidak sadarkan diri dengan banyaknya kabel yang terpasang di kepala mereka. Bukankah dengan bertindak seperti ini Teresa sama saja seperti menjebak teman-temannya untuk masuk ke dalam jurang?
Teresa yang digambarkan sebagai sosok yang cerdas, seharusnya ia tidak mudah terpengaruh oleh narasi Wicked. Sikap egoisnya itu membuat Teresa rela mengorbankan nyawa teman-temannya untuk sebuah vaksin. Padahal sikap egois dari sosok Teresa sangat tidak diperlukan, karena ia bisa saja bereksperimen di markas Right Arm dan memulai kehidupan yang baru di sana. Setelah apa yang dilakukan oleh Teresa, tidak mungkin seseorang seperti dia masih dapat dikatakan sebagai seorang teman. Sikap sok kepahlawanannya itu membuat Teresa rela menyerahkan kehidupan teman-temannya kepada Wicked dan menghancurkan hidup kelompok Right Arm. Â
Sebenarnya, sosok Teresa yang memiliki ambisi besar untuk menemukan vaksin memang diperlukan untuk mengakhiri wabah saat itu. Namun, keputusan yang diambil oleh Teresa untuk mengorbankan teman-temannya adalah pengkhianatan besar. Keegoisan membuat Teresa bertindak seenaknya tanpa memperdulikan ucapan teman-temannya mengenai Wicked yang licik. Ambisinya untuk menemukan vaksin agar dapat membuat dunia lebih baik, membuatnya menutup mata atas kelicikan Wicked, dan membuat kehidupan teman-temannya serta kelompok Right Arm menjadi hancur. Oleh karena itu, tindakan Teresa yang buruk dan seenaknya, berhasil merubah niat baik itu menjadi tombak pengkhianatan terhadap teman-temannya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI