Mohon tunggu...
Gabriel Toruan
Gabriel Toruan Mohon Tunggu... -

hanya siswa SMA biasa....

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Do It Because You Like It, Not Because You Were Forced To Do It!

9 Desember 2009   03:26 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:00 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kata kata diatas sangatlah berguna untuk diimplementasikan bagi seluruh orang di dunia. Banyak sekali pekerjaan pekerjaan yang kita lakukan semata-mata karena kita terpaksa, ataupun disuruh. Ambilah contoh anak-anak yangsering dipaksakan orangtuanya untuk melakukan hal hal yang sebenarnya mereka tidak suka. Teman teman sepergaulan saya sering mengeluh tentang orang tuanya yang terlalu sering memaksakan kehendak. Adalah yang dipaksa les, dipaksa ikut ini, itu, sampai ke bagian terkecil tentang pakaian, banyak orang tua yang terlalu memaksakan keinginannya. Mungkin dari segi orang tua, hal ini mereka paksakan atas nama masa depan yang cerah bagi anaknya. But, hello? Don’t you understand that your kids are suffered for what you has done to them?

Efek Berbalik
Teman teman sepergaulan saya, yang tadi saya katakana sering mendapat paksaan dari orang ta bukannya menjadi anak yang orang tua inginkan, tapi malah cenderung ke sisi negative. Anak anak tersebut malah lebih memilih pergaulan luar ketimbang dirumah karena dirumah mereka mendapat paksaan dari orang tua. Dari pergaulan luar tersebut, tak perlu saya ceritakan lebih lanjut bahwa ada kemungkinan untuk anak jatuh dalam pergaulan bebas, drugs dan kriminalitas?Anak anak tersebuttidak bias membantah karena orang tua mereka sendiri tidak mau menerima bantahan mereka. Orang Tua tinggal bilang tidak, maka itu artinya tidak. Fulll stop. Mereka kemudian mencari jalan keluar atas depresi yang mereka rasakan tersebut. Ya,itu! Orang tua pasti tidak akan menginginkan anaknya tersebut terjerumus kan?

For Parents: Please, Start to understand!
Biarkanlah anak anda untuk mencari sendiri apa yang mereka inginkan. Jangan apa yang anda inginkan. Mungkin setelah membaca klimat ini anda akan mengatakan “ Ini toh, untuk masa depan anak saya juga!”. Bullshit. Itu berarti bukan masa depan anak anda, tapi masa depan anda untuk mempunyai anak yang blablabla. Biarkanlah anak anda untuk menjalankan apa yang mereka ingin jalankan. Entah itu nge-band, membuat komik atau menggambar. Believe me, it will still bring foods to the table!

Trust and Watch
Percayakan dan awasi. Jika anda takut dengan apa yang anak anda pilih, janganlah langsung menolak hal tersebut. Percayakanlah anak anda untuk melakukannya, tapi anda juga harus tetap mengawasi gerak gerik anak anda. Dengan begitu, setiap tingkah laku anak anda sebelum dan sesudah ikut dalam suatu kegiatan bias terlihat. Nantinya, anda akan bias mempercayai anak anda sepenuhnya. Tentu, pilihan setiap orang bias salah, begitu pula anak anda dan juga anda.

For the Forced One
Bacalah berulang ulang judul artikel ini. Wake Up! Ini adalah hidup anda. Apakah anda mau merelakan sisa hidup anda untuk sesuatu yang tidak berkenan di hati? Do something,that comes from your heart! Saya pun pernah merasakannya, untuk menjalankan sesuatu yang dipaksakan, sangat amat berat. Dan hasilnya juga,NOL BESAR. Tau kenapa? Karena hal yang anda lakukan itu tidak bias diterima oleh hati anda. Untuk melakukan sesuatu yang anda inginkan itu sangatlah gampang dan mengasyikkan. Tak peduli berapa yang anda dapat dari hal itu, yang terpenting adalah anda menaruh sepenuhnya jiwa anda dalam melaksanakan suatu hal. Dan, sesuatu yang kita lakukan dengan hati pasti lebih bagus daripada hal yang kita lakukan dengan paksaan. Lakukan itu, mulai dari sekarang.

Gaya Hidup
Hal ini akan terus berlangsung ke gaya hidup anda sendiri. Pemaksaan akan terus merajalela dalam diri anda. Dan nantinya, anda akan melakukan hal yang sama terhadap anak anda. Itu namanya Merusak. Lepaskanlah dri anda dari segala tuntutan waktu, tuntunan seseorang dan lain lain. Itu akan mengacaukan apa yang ada dalam otak anda. Stress dan Depresi adalah salah satu efek buruknya. Hal itu akan terus berkelanjutan tanpa memberi ampun, karena penggeraknya adalah diri anda sendiri. Anda akan seperti bom waktu yang hanya menunggu detik detik ledakan, dan BOOM! Anda collapse. Satu satunya cara menghentikan tersebut adalah berhenti. Jadi, untuk menyelamatkan diri anda sendiri. Baca dan pelajari artikel ini. Baca, karena anda ingin menyelamatkan diri anda, bukan karena terpaksa menyelamatkan diri anda. Itu semua ada di tangan anda, kok!

By Patar Gabriel Toratugus Toruan
Yang juga pernah merasa terpaksa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun