Mohon tunggu...
Gabriel Immanuela
Gabriel Immanuela Mohon Tunggu... Lainnya - universitas kristen satya wacana

seorang mahasiswa yang memiliki ketertarikan pada dunia komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kemajuan Teknologi dan Hoax

3 Desember 2022   06:21 Diperbarui: 3 Desember 2022   06:23 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 

II.                 PEMBAHASAN

Seperti yang sudah diketahui sebelumnya, kemajuan teknologi yang tidak bisa kita hindari lagi. Disertai dengan fasilitas-fasilitas yang ada seperti kemudahan mengakses jaringan internet dan berjejaring menggunakan media sosial, itu semua sudah menjadi kebutuhan bagi masyarakat di zaman sekarang ini. Melalui kemudahan yang ada, setiap orang bisa dengan mudah dan cepat mengakses maupun memberikan informasi-informasi. Melihat dari kemajuan teknologi ini tentunya disertai dengan dampak-dampak yang ditimbulkan baik positif maupun negative. Pada pembahasan ini kita akan fokus pada dampak negatif dari kemajuan ini. Beberapa dampak negatif dari kemajuan teknologi ini menjadi suatu ironi bagi kita semua. Salah satu dampak negatifnya adalah terkait dengan penyebaran berita palsu atau yang lebih dikenal dengan berita hoax.

Istilah hoax bagi sebagian besar masyarakat sudah menjadi tidak asing lagi. Hoax berisi informasi-informasi yang kebenarannya tidak dapat dipastikan. Informasi-informasi yang dihasilkan pun tidak sesuai dengan fakta. Pemberitaan berita ini tidak mengandung sumber yang jelas. Hoax sendiri dapat dengan mudah diciptakan oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab, konten yang diciptakan dapat berupa video, teks, maupun gambar. Hoax atau berita bohong terkait dengan beberapa hal seperti berita palsu, propaganda, dan manipulasi (Tandoc Jr, Lim dan Ling, 2018; Rahadi, 2017). Berita palsu sendiri terkait dengan informasi yang tidak ada unsur kebenarannya, untuk propaganda adalah pembuatan informasi yang ditujukan untuk membuat keresahan di masyarakat, dan manipulasi merupakan informasi yang dibuat jauh dari kenyataannya.

Penyebaran berita palsu sering dikaitkan dengan etika mengenai penyalahgunaan freedom of speech. Freedom of speech  berasal dari negara yang memiliki tradisi liberal, yang menyalahkan apabila seseorang mempunyai batasan dalam mengemukakan pendapat dan memiliki fungsi dari masing-masing individu yang ada pada komunitas untuk mengemukakan pendapat, menyalahkan seseorang, memuji seseorang, dan lain-lain, sebebas-bebasnya pada suatu kelompok tersebut (Floridi, 2010). Berawal dari biasanya budaya tersebut sehingga budaya tersebut di salah artikan dan di salah gunakan untuk membuat berita hoax. Berita -- berita hoax yang dibuat ini bertujuan untuk membuat sensasi pada media sosial.

Pada dasarnya perilaku pengguna akan lebih mudah percaya berita hoax, apabila berita tersebut sesuai dengan opini atau sikap yang dimiliki. Secara umum berita-berita hoax memiliki karakteristik semacam surat berantai, contohnya dengan kata-kata "sebarkan ini ke....". kemudian yang kedua berita hoax biasanya tidak menyertakan tanggal yang realistis berita ini biasanya hanya menggunakan keterangan waktu seperti kemarin, dua hari yang lalu, dan sebagainya. Yang ketiga berita hoax tidak memiliki tanggal kadaluarsa. Dan keempat berita hoax ini tidak memiliki organisasi yang dapat diidentifikasikan sebagai sumber informasi. Dari beberapa penjelasan diatas inilah yang terkadang berita hoax itu bisa diidentifikasi tetapi terkadang masyarakat masih sulit membedakan mana berita asli mana berita bohong. Kesulitan membedakan inilah yang menyebabkan mereka mudah mempercayai berita bohong, kemudian mereka akan menyebarkan berita-berita bohong tersebut karena menurut mereka berita tersebut adalah berita asli.

Dilihat dari masyarakat yang masih mudah percaya terhadap berita-berita hoax maka diperlukan tindakan untuk menangani hal tersebut. Di negara kita sendiri, yaitu Indonesia sudah banyak diupayakan dalam menindaklanjuti terkait dengan berita-berita hoax, salah satunya adalah Kemenkominfo dan masyarakat yang tergabung dalam komunitas anti fitnah dan hoax : masyarakat anti fitnah (mafindo) dan Forum anti fitnah, hasut dan Hoax (FAFHH). Kedua komunitas tersebut sebagai kelompok penekan dan pengontrol hoax secara virtual, tetapi tidak cukup pada kedua komunitas itu saja diperlukan sinergi dari seluruh lapisan masyarakat untuk memerangi dan menangkal penyebaran berita hoax. Berikut beberapa bentuk yang bisa dilakukan kita sebagai pengguna sosial media dalam menangkal berita-berita bohong : yang pertama adalah janganlah membagikan tautan yang berisi berita sensasional yang kebenaran beritanya belum bisa dipastikan secara pasti. Yang kedua setiap kali menerima berita perlu adanya pengecekan terhadap sumber berita, perlunya memastikan asal sumber berita, apakah berita tersebut bersumber dari sumber yang terverifikasi dan terpercaya atau tidak. Yang ketiga apabila berita-berita tersebut terkait dengan isu-isu yang memicu emosi disarankan untuk berhati-hati. Yang keempat adalah melakukan pelacakan berita tersebut, yang bertujuan mencari kebenaran dari berita tersebut.

Penangkalan hoax juga dapat dilakukan dengan penerapan cakap berinternet. Cerdas internet ini bermakna dalam pemanfaatan internet secara baik dan bijak, dalam artian tepat guna, aman, sesuai etika, budaya, dan norma yang berlaku. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan :

1.   Searching: Menggunakan media # untuk mencari pengetahuan yang bermanfaat. Adapun pencarian yang sudah dapat difasilitasi search engine seperti teks, video maupun animasi.

2.   Game online: ada beberapa game yang mampu memberikan kesegaran dan mampu membangkitkan pengetahuan maupun keterampilan.

3.   E-learning: Saat ini dengan menggunakan internet, proses pembelajaran dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun