Mohon tunggu...
gabriele richard
gabriele richard Mohon Tunggu... Wiraswasta - Komponis,arranger,musisi,penulis

Lahir di kota Purbalingga 15 Mei 1966 Ayah mantan TNI yang pensiun dini untuk mengabdi di dinas Kabupaten Purbalingga,wafat tahun 1981 Ibu seorang wanita desa biasa ,wafat tahun 2016 Satu keluarga terdiri dari sembilan bersaudar,yang bungsu telah wafat di jakarta

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Risalah Kesalahan (Novelet Karya Gabriele Richard and The Holy Spirit)

20 November 2019   16:25 Diperbarui: 20 November 2019   16:38 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari masih belum begitu malam,suara kanak kanak bermain masih terdengar gaduhnya.
Sementara lamat lamat kumandang adzan waktu sholat Isya menyeruak diantara senyap langit dan hangat keceriaan bumi.

Aku hampir bangkit untuk mengambil ait wudhu...tapi serasa ada yang memberati tubuhku.
Aku tak pernah ragukan imanku tapi aku mengeluhkan hal yang seharusnya tidak menerpa aku..rasa malas dan enggan diiring lemas persendian menunda wudhuku.

Jangan jangan aku lebih berati selain Nya,fikirku..
Ach..kufikirkan nanti saja...wudhuku juga nanti saja,mungkin kubawa tidur sejenak akan pulihkan kondisi tubuh yang aneh.

Akupun berbaring seraya berdzikir dalam hati yang tersiksa rasa bersalah menunda sholat.
Tapi..entah mengapa saat dzikirku semakin khusyu,wajah seseirang hadir dalam bayangan fikiran.

Aku coba menepisnya,tapi semakin kuat menggelayuti hati yang tak merindukannya...
Bahkan..semakin lama bayang itu singgah semakin aku benci dan hampir mengutukinya...

Dan entah kekuatan apa yang menolongku,tiba tiba aku pulas tertidur,dan terjaga lagi beberapa saat .Akupun telah merasakan agak ringan bebanku untuk bersembahyang.Maka kulakukan sepenuh ikhlas.
Sesaat ..au larut dalan dzikir ,meskipun aku belum mengerti betul hal besar dibaliknya.

" Ooom ..ada yang datang..." tiba tiba dari balik pintu terdengar suara Dian ,anak pemilik kamar kost yang kuhuni.

"Ya ..sebentar .." jawabku dan segera kuberesi sajadah dan tasbihku ,kusimpan di lemari fasilitas kamarku.

Ketika pintu baru saja kubuka,Dian sudah menyerbu dan menggelayut di pelukanku,he..he .he..dia gadis kecil berusia emoat tahun.

"Mana yang datang?" tanyaku
"Disana..." Dian menunjuk kearah pintu sampung rumah...
Seorang pria keren melamun didepannya..Ia tersenyum ketika melihat ke arahku.

" Ooooy anak band,sudah punya momongan rupanya .." sapanya khas..tapi khas aduuuh..aku jadi sadar ditempat seperti apa hidupku.Khas dunia hib

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun