Mohon tunggu...
gabriele richard
gabriele richard Mohon Tunggu... Wiraswasta - Komponis,arranger,musisi,penulis

Lahir di kota Purbalingga 15 Mei 1966 Ayah mantan TNI yang pensiun dini untuk mengabdi di dinas Kabupaten Purbalingga,wafat tahun 1981 Ibu seorang wanita desa biasa ,wafat tahun 2016 Satu keluarga terdiri dari sembilan bersaudar,yang bungsu telah wafat di jakarta

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Nasionalisme adalah Perjuangan Hak Asasi Manusia Global (Bagian 4)

19 Mei 2018   23:29 Diperbarui: 20 Mei 2018   04:19 511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di jaman kini para setan sanggup berbusana santri,bahkan berkhotbah dan menjadi imam di masjid,dan tentu saja masjidnya menjadi sarang setan penjajah.Orang sedang sembahyang bisa di rumpi dikatakan pengemis oleh seseorang,dan seseorang lainnya menyebut sebagai romusha. Jadai apa arti kedatangan mereka di masjid? Bukankah masjid untu menyembah dan media kebaikan kepada Allah Swt? Jika tidak ada niatan baik seseorang kepada Allah,mka pastilah mereka bukan bangsa manusia ,manusia takut kepada Allah

Sehingga dapat disimpulkan bahwa,untuk membahas kemelut Islam,jangan dilakukan di Indonesia yang masih dikuasi Jepun menyaru ebagai rakyat Indonesia umum. Mereka  sangat arogan,yang penjudi bisa meneriakan orang shalat sebagai penjudi,yang tidak beribadah dapat menyebut orang yang sholat sebagai fiaun,mereka dapat menyebut fisabilllah anti komunis sebagai PKI ,disaat mereka sedang mendidik remaja untuk hal hal anti ibadah. 

Dan orang yang tidak mengerti apa apa tentang Allah dan Rasul Nya,dapat memaksa orang lain mendengar perkataannya dimimbar mimbar masjid.Dan mereka hanya menjiplaki tulisan artikel dan kompasiana yang saya tulis untuk disuarakan dimuka umum,sepertinya mereka adalah penulisnya.Jika saya berjanji akan membahas hal terorisme dilain waktu,mereka ikut ikutan berjanji kepada pendengar dimasjid..

Bahkan,ada orang yang sudah mengakui milik orang lain tanpa malu malu,ceritanya demikian : Ketika saya sedang menyapu jalan untuk membersihkan sampah ,dan hal itu tidak dilakukan oleh petugas PEMKAB,tiba tiba tukang sayur pakai mobil menyatakan bahwa apa apa yang saya rekam dengan kamera saya ,adalah video miliknya.Hari hari sebelumnya ia selalu meneriakan saya sebagai budak,sebagai tahanan ,sebagai romusha,saat saya sedang bekerja bhakti menyapu jalan.....Mereka tidak punya penghasilan,sebab mereka berjual beli kepada orang orang yang tidak ada daftar gajinya tetapi berbusana pegawai negeri.Jadi penghasilan mereka adalah memanipulasi milik siapapun.Jika pihak penting dan punya kepentingan di Indonesia,tiba tiba dijemput oleh mereka dan diajak bekerja sama dengan mereka,akan jadi apa?Itulah poros tengah dan antek anteknya yang prostitusi didalam  perumahan masyarakat

Prostitusi adalah hambatan pembangunan dan kemasyarakatan,sebab selain tubuh mereka sewaktu waktu menularkan virus mematkan seperti HIV dan AIDS,mereka juga dapat diajak berkonspirasi dengan kejahatan kriminilitas,korupsi ataupun penjajan narkoba.Maka ,selidiki pihak yang terlibat prostitusi ,meliputi pelaku dan mucikarinya,sedang apa mereka dan amati kaum agama sedang apa mereka. Tentunya kaum agama sedang berkutat mencari nafkah yang semakin sulit seraya mencoba memperbaiki sana sini rumah dan perlengkapan ibadah yang rusak.Sementara kaum prostitusi itu sedang bemain judi dengan ATM seraya menelphone orang untuk menculik,untuk mencopet dan meneror kaum ISlam dan jika perlu difitnah dengan status "pengantin bunuh diri"

Coba amati BOM Surabaya,konon pelaku sekeluarga ,tetapi masih punya bom dirumahnya ,jadi jika ia pembom,maka tugasnya belum usai kan? kenapa berhenti tanpa mendapatkan target yang memuaskan ? Maka hal itu patut dikaji saksi masayarakatnya  

(Ke Bagain 5)

Wasalamualaikum wr wb, Sincerely Gabriele Richard & The Holy Spirit

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun