Raid-raid 4chan tidak muncul begitu saja. Seperti kebanyakan fenomena internet, semua berawal dari lelucon yang kemudian berkembang menjadi sesuatu yang tak terkendali. Pada 2006, pengguna board /b/ (Random) mulai bereksperimen dengan apa yang mereka sebut "invasions" atau invasi ke platform lain. Habbo Hotel, dunia virtual yang populer saat itu, menjadi korban pertama yang signifikan.Â
Juli 2006 mencatat sejarah internet ketika ratusan pengguna 4chan membuat avatar dengan tampilan identik---pria berkulit hitam dengan jas hitam dan rambut afro---lalu masuk ke Habbo Hotel secara bersamaan. Mereka memblokir kolam renang virtual dengan formasi swastika dan mengklaim "Pool's Closed Due to AIDS" (Kolam ditutup karena AIDS). Mereka juga menghalangi area lain sambil meneriakkan kalimat-kalimat rasis. Ini adalah contoh pertama bagaimana anonimitas kolektif 4chan bisa menimbulkan chaos di tempat lain.Â
Pada 2007, raid ini berkembang dari sekadar lelucon menjadi pernyataan politik ketika 4chan menargetkan Tom Green, seorang komedian yang melakukan live stream interaktif. Penelepon dari 4chan membanjiri acara Green dengan lelucon berulang dan referensi internet, menciptakan momen internet yang absurd namun menggambarkan kekuatan kolektif mereka.Â
Evolusi raid terus berlanjut ke 2008 ketika 4chan menargetkan YouTube. Dalam aksi terkoordinasi yang disebut "YouTube Porn Day," pengguna 4chan mengunggah video-video pornografi tersembunyi di balik thumbnail yang terlihat tidak berbahaya dengan tag yang berhubungan dengan konten anak-anak. Ini menunjukkan sisi gelap raid 4chan yang meningkatkan kekhawatiran tentang platform sosial dan keselamatan online.Â
Yang membuat raid-raid ini unik adalah tidak adanya hierarki atau pemimpin. Semua terjadi secara organik, dengan ide-ide muncul, dibahas, dan dilaksanakan dalam hitungan jam. Tidak ada agenda formal, tidak ada struktur organisasi, hanya kolektivitas spontan yang didorong oleh keinginan untuk menciptakan chaos dan hiburan. "For the lulz" (untuk tertawa) menjadi mantra yang mendefinisikan era awal raid 4chan ini.Â
Perusahaan-perusahaan juga tidak luput dari sasaran. Pada 2008, situs Apple diserang dengan rumor palsu tentang kematian Steve Jobs, menyebabkan fluktuasi saham perusahaan. Ini menunjukkan bagaimana raid tidak lagi sekadar lelucon online, tapi mulai memiliki konsekuensi nyata di dunia fisik. Batas antara dunia maya dan dunia nyata semakin kabur, dan 4chan berada di garis depan pengaburan ini.Â
Pada akhir 2008, serangan 4chan mulai mendapatkan perhatian media mainstream. Namun alih-alih menghentikan aktivitas mereka, perhatian ini justru memperkuat identitas kolektif pengguna 4chan dan memotivasi mereka untuk melakukan raid yang lebih ambisius. Fenomena ini menunjukkan paradoks internet: semakin sesuatu dicoba untuk ditekan, semakin kuat ia akan muncul kembali.Â
Era Project Chanology dan Lahirnya Anonymous (2008-2010)
Januari 2008 menandai titik balik dalam sejarah raid 4chan. Ketika Gereja Scientology mencoba menghapus video wawancara Tom Cruise yang bocor di internet, 4chan meresponnya dengan cara yang belum pernah terlihat sebelumnya. Bukan lagi sekadar raid untuk kesenangan, kali ini ada ideologi di baliknya: perlawanan terhadap sensor dan kontrol informasi.Â
Project Chanology, sebagaimana kemudian dikenal, adalah raid terbesar dan paling terorganisir yang pernah dilakukan 4chan hingga saat itu. Ribuan pengguna 4chan bergabung dalam serangan DDoS (Distributed Denial of Service) terhadap situs Scientology, menyebabkan situs tersebut lumpuh selama beberapa hari. Namun tidak berhenti di sana, untuk pertama kalinya raid 4chan melangkah keluar dari ranah digital ke dunia nyata.Â
Pada 10 Februari 2008, ribuan orang berkumpul di depan gereja-gereja Scientology di lebih dari 90 kota di seluruh dunia, mengenakan topeng Guy Fawkes yang terinspirasi dari film "V for Vendetta." Momen ini menandai kelahiran Anonymous sebagai entitas aktivis yang terpisah namun berakar pada 4chan. Slogan mereka yang terkenal---"We are Anonymous. We are Legion. We do not forgive. We do not forget. Expect us."---menjadi manifestasi dari kekuatan kolektif yang mereka wakili.Â
Media mulai memberikan perhatian serius. The New York Times, BBC, dan media mainstream lainnya meliput fenomena ini, memberikan legitimasi pada apa yang tadinya hanya gerakan internet tanpa bentuk. Anonymous mulai dipandang sebagai kekuatan aktivis digital yang perlu diperhitungkan, bukan lagi sekadar sekumpulan troll internet.Â