Mohon tunggu...
Gabriel ChanfarryHadylaw
Gabriel ChanfarryHadylaw Mohon Tunggu... Wiraswasta - Berpengalaman di bidang Konsultan dan Training Bisnis Strategi dan Marketing. Sekarang menjadi Founder of Inner Tunnel Communities

Hobby : Membaca dan menulis di Social Media. Sebelumnya menulis di koran cetak di Koran berskala Nasional

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hukum Positif adalah Salah Satu Penerapan Spiritualitas

28 Desember 2022   15:45 Diperbarui: 28 Desember 2022   15:45 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Hukum Positif adalah hukum yang berlaku di Taman Firdaus ( _The Garden of Eden_ ). Memang ini menjadi Das Sollen (It should be).

_*Hukum Positif adalah salah satu nilai dalam Spirituality*_

Jelaslah membahas spiritual bukanlah membahas agama atau ayat agama. *Spiritualitas adalah cara membangun relasi dengan sang Pencipta.*

Membangun relasi dengan sang Pencipta adalah mau memahami nilai-nilai spiritual yang salah satunya adalah penerapan hukum positif melalui pendekatan berbasis nilai.

Jadi sangat banyak aspek dari kehidupan manusia yang dapat dilihat ketika mau membangun universal spirituality.

*Doa bersama umat beragama dengan lintas agama menjelang G-20*

_*Spiritualitas bukanlah membicarakan agama. Salah satu masuk ke diskusi sangat awal spiritualitas adalah melalui sharing agamanya masing-masing. Banyak jalan dan pintu menuju cara membahas Universal Spirituality.*_

Ada banyak level dan banyak WAG Spirituality yang disesuaikan dengan jam terbang dan level sharing dan berdiskusi spiritual menuju level makrifat atau sufi

Mendagri Tito melalui staf ahlinya yang merupakan teman sekelas saya di SMP dan SMA sangat bisa mengelaborasikan maksud pak Jokowi dan menlu Retno agar semua bangsa di dunia mau  hand in hand membangun semangat bersama dalam mengatasi semua kebuntuan dalam mau kerjasama.

Ketegangan dan sikap tidak mau kerjasama di pasca covid karena berebut vaksin dan akibat perang Ukraina dan Soviet telah mengkotak-kotakkan masing-masing bangsa. Sekaligus telah membuat setiap negara memilih mau survive lebih dahulu karena ingin mementingkan diri sendiri (ego) terlebih dahulu. Semua ingin cari selamat duluan ketimbang mau saling membantu.

Presiden Jokowi mau mengubah paradigma dunia dari hanya mau memikirkan *I* menjadi *We* melalui pertemuan ke -17 G-20 dengan mau membangun *Universal Spirituality*.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun