Mohon tunggu...
Irfani Zukhrufillah
Irfani Zukhrufillah Mohon Tunggu... Dosen - dosen

seorang ibu dua anak yang sedang belajar mendidik siswa tak berseragam

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Selingkuh Itu Kebiasaan

26 September 2018   12:21 Diperbarui: 26 September 2018   15:03 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pelakor... sebuah istilah yang sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia. tersebab dewasa ini, banyak kasus demikian yang semakin merajalela. iya.. kasus perselingkuhan.

***

pada dasarnya selingkuh tidak hanya dilakukan oleh laki-laki. sebagian kaum hawa juga ada yang melakukannya. tentu alasannya beragam. ada yang karena merasa tidak puas dengan hubungan pernikahannya, atau masalah lain yang terkadang hanya pelarian saja.

seorang teman saya, laki-laki, sejak masa kuliah ia merupakan lelaki dengan banyak pasangan. ia tidak pernah berpacaran hanya dengan 1 wanita. tidak jarang ia mempunyai lebih dari 2 selingkuhan. yang artinya ia memiliki 3 pacar. minimal, dalam satu kurun waktu yang bersamaan, ia mempunyai 2 teman wanita. parahnya lagi, sebagian perempuan "lainnya" ini bahkan tahu bahwa si lelaki pujaan hatinya telah memiliki perempuan lain sebelum dia. dan dia rela diperlakukan demikian. katanya, laki-laki kurang keren jika tidak mengasah adrenalinnya. dan selingkuh menjadi salah satu trigger terpacunya adrenalin.

bagaimana saya tahu?

teman saya tadi, mengenalkan 'perempuan lainnya' tersebut kepada saya. tidak semua memang. tapi sebagian besar. dan menurut pribadi saya, para perempuan lain tersebut harusnya pantas 'dihargai' lebih dari sekedar 'simpanan' belaka. entah apa motivasi mereka mau diperlakukan demikian.

melihat kebiasaan teman laki-laki saya tadi, saya sering mengingatkannya, "kamu begini mau sampai kapan? masa nanti sudah menikah tetap begini?". ia pun berdalih bahwa ia akan menghentikan 'petualangan'nya pasca menikah. baginya sensasi cheating yang saat itu dilakukannya hanyalah sebagai main-main saja. toh dia belum yakin siapa yang terbaik untuk diajaknya menikah.

tapi entahlah, saya hanya berdoa semoga ia akan terus memegang kata-katanya. setidaknya untuk contoh bagi anak-istrinya.

sebab, orang yang terbiasa makan sambal, akan merasa hambar saat tidak memakannya. atau paling tidak, suatu saat setelah lama tidak memakannya, pasti ada rasa kangen dan ingin sekedar mencicipi sebagai 'tombo kangen'.

apalagi jika hubungannya tertimpa masalah. bisa jadi mencoba kembali 'adrenalin' menjadi salah satu tawaran manis untuk dilakukan.

biasakan yang baik jika ingin terbiasa dengan kebaikan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun