aku sudah gila!
sudah mulai masuk fase gila sepertinya. betapa tidak, di tengah-tengah kesibukan mengurus 2 orang anak, seorang suami yang tentunya sayang dan begitu bertanggung jawab, nyelonong sebuah pikiran gila untuk bersandar di bahu lelaki merah marun.
***
17:20
Masih di jalan, hendak menuju rumah. Bahkan setelah mengirim pesan kepada suamiku, aku masih terpikir tentangnya.
Dia, lelaki berkemeja merah marun. lelaki yang bukan siapa-siapa pada awalnya. yang baru ku temui tadi sore. seorang pria berkemeja merah marun. perihal pekerjaan yang mengharuskanku bertemu. aku dijadwalkan bertemu dia untuk pengembangan sebuah produk yang akan dipasarkan oleh perusahaanku. aku yang sepagian tadi sibuk dengan 1 staf yang sedang PMS dan 1 nya lagi sedang sibuk dengan permintaan naik gaji harus berjibaku dengan urusan-urusan sepele yang mereka lewatkan. ah.. hampir ingin ku meneriaki udara kosong di sekitar mereka saat mereka berdua nyatanya salah membuat laporan yang sedang ditunggu setengah mati oleh big bosku. padahal pekerjaan kami di dunia pemasaran ini tidak boleh melewatkan kesalahan. jabatanku taruhannya.
-masih terasa salah saat itu-
13:30
setelah melewatkan jam makan siang beserta minat untuk makan, dengan terburu menyelesaikan laporan akhir bulan lalu, aku kembali menatapi undangan meeting sore nanti yang berada di meja kerjaku. masih nampak terlihat undangan yang ditujukan kepada manager pemasaran itu memanggil-manggilku ingin segera dibelai. ada beberapa laporan persiapan yang harus ku selesaikan untuk meeting nanti. rencana untuk menatap persiapan meeting sejak tadi pagi harus tertunda. ku lihat kembali arloji keluaran terbaru yang bertengger ayu di pergelanganku tersebut,
'Masih keburu untuk menyiapkan materi nanti sore kalo aku bisa nyelesein laporan sialan ini 30 menit lagi'
-belum ada yang salah hingga saat itu-