Mohon tunggu...
Genkta Sugma
Genkta Sugma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

the past was honestly the best but my best is what comes next

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dilema Mahasiswa, Kuliah Sembari Bekerja Atau Fokus Kuliah Saja??

28 Maret 2024   19:40 Diperbarui: 28 Maret 2024   19:42 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

  Mahasiswa adalah sebutan bagi orang yang sedang menempuh pendidikan di sebuah perguruan tinggi dijelaskan pada Wikipedia (2024). Seorang mahasiswa dapat dikategorikan pada tahap perkembangan usia 18-25 tahun. Pada tahap ini, mahasiswa mengalami perubahan dari masa remaja ke masa dewasa awal sehingga mereka akan mulai dihadapkan oleh berbagai masalah kehidupan. Permasalahan tersebut dapat berupa masalah internal maupun external. Salah satu masalah yang paling sering dijumpai ialah masalah finansial.

  Kuliah sembari bekerja seringkali dianggap sebagai solusi paling efektif bagi banyak orang yang menghadapi tekanan finansial dalam mengejar pendidikan tinggi. Namun, meskipun dapat memberikan pendapatan yang tetap, keputusan ini merupakan keputusan yang cukup berat. Karena menyeimbangkan antara kuliah dan bekerja bukanlah suatu hal yang mudah.

  Saat seseorang sudah memutuskan untuk menjadi mahasiswa tentunya fokus mereka hanya pada aktivitas pembelajaran. Sehingga prioritas utamanya ialah berkuliah bukan bekerja. Akan tetapi, di masa sekarang tak sedikit pula mahasiswa yang lebih memilih untuk berkuliah sembari bekerja daripada hanya berkuliah.

  Terlepas dari itu semua, mereka pasti memiliki alasan tersendiri dalam memutuskan untuk kuliah sembari bekerja. Berdasarkan pengalaman yang sering rekan mahasiswa ungkapkan, alasan lain mahasiswa memilih kuliah sembari bekerja yaitu mereka tidak mau merepotkan atau menambah beban orang tua. Oleh karena itu, mereka berusaha mencari pekerjaan untuk membiayai biaya pendidikan dan biaya hidupnya.

  Alasan kedua adalah mereka mahasiswa yang ingin mendapatkan uang tambahan. Umumnya, situasi ini sering dihadapi oleh anak rantau yang mungkin uang bulanan dari orang tuanya tidak terlalu besar. Sehingga mereka mencari penghasilan tambahan dari kerja part time atau freelance untuk mencukupi keperluan lainnya.

  Alasan terakhir yaitu mahasiswa yang ingin merasakan dunia kerja. Mereka ingin memiliki pengalaman bekerja untuk meningkatkan soft skill dan hard skillnya. Selain itu, banyak mahasiswa yang bekerja di perusahaan dengan tujuan sebagai ajang penerapan teori yang sudah diajarkan di kampus ke dalam praktik sehari-hari.

  Salah satu aset yang paling berharga ketika seseorang memilih untuk bekerja dan belajar secara bersamaan ialah waktu. Hal ini dikarenakan, sering kali muncul tugas-tugas yang bertepatan dengan deadline di tempat kerja sehingga mengharuskan mereka untuk mengurangi jam istirahat atau bahkan memprioritaskan salah satu tugas dibandingkan yang lain. Hal itu tentu saja akan membawa pengaruh bagi keseimbangan hidup seorang mahasiswa.

  Meskipun demikian, bekerja sembari kuliah menawarkan berbagai keuntungan. Salah satunya ialah dapat memberikan relasi yang lebih luas atau jaringan yang professional. Interaksi dengan rekan kerja, atasan, dan pelanggan dapat memberikan kesempatan untuk berdialog dan mendapat perspektif baru tentang ilmu yang sedang dipelajari.

  Saat mengejar gelar, baik sarjana maupun diploma mahasiswa diajak untuk meningkatkan berbagai aspek diri, termasuk manajemen keuangan dan manajemen waktu. Bagi mereka yang bekerja sembari kuliah, ada kepuasan tersendiri dalam mendapatkan penghasilan dari jerih payah mereka sendiri. Mereka juga bisa belajar menentukan skala prioritas agar pekerjaan, tugas, dan hal lain yang menjadi tanggung jawabnya dapat dikerjakan secara efektif dan efisien.

  Menurut saya, jika ditanya mana yang lebih baik? Kuliah sembari bekerja atau hanya kuliah saja? Maka jawaban saya adalah tidak ada yang lebih baik karena kedua hal tersebut sama baiknya. Namun, tentunya dalam menentukan keputusan terbaik diperlukan pertimbangan yang matang. Kita dapat meninjau kembali tujuan dan kondisi masing-masing sehingga kita bisa tau dampak dan resiko dari kedua pilihan tersebut untuk masa depan.

Referensi :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun