Mohon tunggu...
Farah Yuliana
Farah Yuliana Mohon Tunggu... Analis Kimia

Manusia berkepribadian melankolis-plegmatis yang menyukai hal-hal rumit.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bongkar Rahasia Tanah Subur: Kupas Tuntas Tiga Fraksi Kimia dalam Humus!

13 Oktober 2025   10:13 Diperbarui: 12 Oktober 2025   19:38 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa jarang ditemui tanaman di tanah yang cokelat, kering, apalagi tandus? Mayoritas tanaman tumbuh di tanah yang gelap atau kehitaman. Tanah tersebut biasanya gembur dan subur sehingga sangat mendukung pertumbuhan tanaman. Kenapa bisa begitu, ya? Apa rahasianya?

Warna tanah yang gelap atau bahkan kehitaman dapat menjadi indikator kesehatan tanah. Warna tersebut umumnya disebabkan karena kandungan humus-- hasil akhir dari proses dekomposisi bahan organik oleh mikroorganisme di dalam tanah. Humus yang merupakan material organik berwarna cokelat tua hingga hitam ini menjadi "jantung" ekosistem tanah dan bukan sebuah entitas tunggal. Secara kimiawi, humus adalah campuran kompleks yang relatif resisten, bersifat koloidal, serta mempunyai sifat fisik yang sangat berpengaruh terhadap tanah dan tanaman[1] . Humus memiliki peran krusial, di antaranya:

  • Menyimpan nutrisi: humus bertindak seperti spons, menahan unsur hara (seperti nitrogen dan fosfor) agar tidak mudah tercuci oleh air sehingga siap diserap oleh akar tanaman.
  • Memperbaiki struktur tanah: humus membuat tanah menjadi lebih gembur dan berpori sehingga memudahkan akar tanaman untuk tumbuh dan meningkatkan aerasi serta drainase tanah.
  • Menahan air: kemampuan humus dalam menyimpan air sangat tinggi sehingga membantu tanaman bertahan di musim kemarau.

Campuran kompleks dalam humus terdiri dari tiga fraksi utama yang masing-masing memainkan peran krusial dalam menopang kehidupan tanaman. Mari kita kupas secara tuntas tiga fraksi kimia dalam humus tersebut yang menjadi rahasia tanah subur.

Fraksi I: Asam humat (sang penjaga nutrisi)

Jika tanah adalah sebuah bank, maka Asam humat (Humic acid) adalah lemari besi tempat menyimpan semua kekayaan. Fraksi ini adalah yang paling melimpah dalam humus, memiliki molekul berukuran besar, berwarna gelap, dan bersifat tidak larut dalam air pada kondisi asam. Namun, dalam lingkungan basa, ia menjadi sangat reaktif. Peran utamanya ialah sebagai penahan unsur hara dan penyimpan nutrisi. Asam humat memiliki banyak gugus fungsional dan dengan muatan listrik negatif yang kuat dapat mengikat ion-ion penting seperti kalsium (Ca2+), magnesium (Mg2+), dan kalium (K+) sehingga nutrisi tersebut tidak akan tercuci dari tanah oleh air hujan dan menjadikannya tersedia secara perlahan untuk akar tanaman. Sifatnya yang seperti spons membantu tanah menahan air dan nutrisi, tentu dapat dipastikan tanaman tidak kekurangan pasokan.

Fraksi II: Asam fulvat (sang kurir cepat)

Berbeda dengan Asam humat yang besar dan statis, Asam fulvat (Fulvic acid) adalah "kurir" yang gesit dan efisien. Fraksi ini memiliki molekul yang lebih kecil, berwarna kuning keemasan, dan memiliki keunggulan berupa kemampuannya larut dalam air pada semua tingkat pH, baik asam maupun basa. Asam fulvat dapat bergerak bebas di dalam tanah, bahkan menembus sel-sel akar tanaman karena ukurannya yang kecil. Fraksi ini berfungsi sebagai agen pengangkut, membawa nutrisi mikro (seperti zat besi, tembaga, dan seng) langsung ke dalam tanaman, meningkatkan efisiensi penyerapan nutrisi hingga ke tingkat seluler, dan kehadirannya memastikan tanaman mendapatkan asupan nutrisi yang optimal untuk pertumbuhan yang sehat.

Fraksi III: Humin (sang pilar penopang)

Terakhir ialah Humin, fraksi yang paling stabil dan sering kali terabaikan padahal merupakan fondasi dari segalanya. Humin memiliki berat molekul yang sangat besar dan secara kimia terikat kuat pada partikel mineral tanah. Sifatnya yang tidak larut dalam air pada semua tingkat pH menjadikannya fraksi yang paling resisten terhadap dekomposisi. Meskipun tidak langsung diserap oleh tanaman, peran Humin sangat vital dalam menjaga struktur tanah jangka panjang. Senyawa ini membantu mengikat partikel-partikel tanah menjadi gumpalan (agregat) yang stabil. Struktur ini menciptakan pori-pori dalam tanah, meningkatkan sirkulasi udara (aerasi), dan kemampuan tanah menahan air. Humin juga berfungsi sebagai cadangan karbon yang sangat penting serta menjaga keseimbangan ekosistem tanah dalam jangka waktu yang sangat lama.

Ketiga fraksi kimia dalam humus bersinergi membentuk kehidupan. Mengungkap tiga serangkai ini membawa kita pada pemahaman baru: kesuburan tanah bukanlah keajaiban yang dipengaruhi hanya satu faktor, melainkan hasil dari kerja sama yang luar biasa dari ketiga fraksi. Asam humat menjaga nutrisi, Asam fulvat mengantarkannya dengan cepat, dan Humin memastikan fondasi atau struktur tanah tetap kuat. Memahami sinergi ini merupakan kunci untuk merawat tanah dengan bijak, membuka jalan bagi pertanian yang lebih efisien dan berkelanjutan.

Catatan kaki:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun