Mohon tunggu...
Fajr Muchtar
Fajr Muchtar Mohon Tunggu... Tukang Kebon

menulis itu artinya menyerap pengetahuan dan mengabarkannya https://www.youtube.com/c/LapakRumi

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Grafting Wijayakusuma, Hobi Bermanfaat Menunggu Buka

20 Mei 2019   10:37 Diperbarui: 20 Mei 2019   11:19 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bunga wijayakusuma (Dokpri)

Siapa yang tak menunggu-nunggu waktu berbuka puasa? Dari anak-anak hingga orang tua menanti waktu tersebut. Waktu sore hari, menjelang berbuka merupakan waktu puncak lapar-laparnya. Pada saat itu perlu juga ada pengalihan dari rasa lapar dan dahaga. 

Orang sunda memiliki tradisi yang sudah diakui secara nasional yaitu ngabuburit. Mengisi waktu sore dengan berbagai kegiatan. Tentu saja kegiatan ini harus menggembirakan dan juga bermanfaat.

Penyaluran hobi juga bisa menjadi penyaluran yang bermanfaat. Saya memilih yang kaitannya dengan hobi saya yaitu berkebun. Tentu saja pemilihan kegiatan ini mengingat manfaat dari berkebun itu sendiri yang bagus untuk jiwa dan raga. Dalam tulisan lawas saya tentang manfaat berkebun, saya menuliskan beberapa manfaat berkebun. Di antara manfaat berkebun adalah :

Stek wijayakusuma (dokpri)
Stek wijayakusuma (dokpri)

1. Segarkan Pikiran dan bebas stress

Berkebun bukan hanya aktifitas fisik lebih dari itu dia juga aktifitas psikis. Saat berkebun atau menanam, tingkat stress bisa menurun. Cobalah memandang pohon-pohon dan merasakan tanah di antara jari-jari Anda saat menggali tanah. Saat menggali tanah dan memasukkan bibit tanaman, pikiran Anda akan fokus sehingga dapat melatih konsentrasi Anda. Dalam hal  ini, soil (tanah) dan soul (jiwa) bertautan.

Berada di kebun atau taman juga memungkinkan kita menghirup udara bersih yang dikeluarkan oleh tumbuhan. Saat kita mendapat pasokan udara yang lebih banyak dan bersih aliran darah kita semakin lancar. Kelancaran darah membantu metabolism dalam tubuh.

2. Memberi semangat
Saat saya membagikan hasil kebun, baik bunga, buah atau sayuran orang yang melihatnya suka memuji dan ada juga yang kemudian tertarik untuk mencoba menanamnya. Sering juga saya berbagi tanaman kepada yang berminat. Hal-hal seperti itu bisa memberikan semangat kepada diri kita dan juga orang lain.

Tetap semangat, walau sedang puasa (Dokpri)
Tetap semangat, walau sedang puasa (Dokpri)

3. Menguatkan tulang

Selama berkebun terkadang kita harus mengangkat beban yang cukup berat. Ember untuk menyiram, memindah port bunga atau mencabut gulma. Menurut Para peneliti dari University of Arkansas kerja berat yang dilakukan dikebun seperti mengangkat beban dan mencabuti gulma memiliki manfaat besar yang setara dengan angkat beban. 

Kegiatan itu baik untuk kesehatan salah satunya meningkatkan kepadatan tulang anda. Kepadatan tulang adalah salah satu kunci utama mencegah timbulnya osteoporosis.

Untuk masa-masa puasa, saya memilih berkebun yang simpel dan tak terlalu berat. mengingat kegiatan ini hanya sebagai pengisi waktu menunggu berbuka. Maka saya memilih yang ringan seperti memisahkan anggrek atau membuat grafting wijaya kusuma. 

Kegiatan ini bisa membuat kita lupa diri dan juga sebetulnya grafting dan stek ini seperti menabung tapi dalam bentuk pohon. Layaknya tabungan, bunga wijaya kusuma dapat dijadikan sebagai jualan yang cukup bernilai tinggi.

Wijaya Kusuma ackermanii (Dokpri)
Wijaya Kusuma ackermanii (Dokpri)

Dulu, orang hanya mengenal wijaya kusuma berwarna putih, sekarang, wijaya kusuma hibrida memiliki warna yang sangat beragam. Putih, kuning, merah dan pink. Harganya juga relative masih mahal. Saya membeli 1 batang stek (panjang 15 cm) WK ackermanii seharga 125 ribu rupiah. Jangan kaget, ada yang lebih mahal lho.

Karena cukup mahal, saya biasanya hanya beli satu stek yang kemudian dikembang biakan dengan teknik stek dan grafting. Teknik stek hanya menancapkan batang daun WK ke tanah dan menunggu pertumbuhannya, sementara teknik grafting ini adalah teknik menempelkan bunga WK dengan kaktus/buah naga sebagai batang bawahnya. Berdasar pengalaman, perbanyakan WK dengan teknik grafting memiliki pontensi hidup lebih besar dibandingkan jika stek ditanam langsung di tanah.

Nah, cara grafting dan perbanyakan bunga WK ini sudah saya muat dalam video. Silahkan untuk disaksikan.


Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun