Selama berkebun terkadang kita harus mengangkat beban yang cukup berat. Ember untuk menyiram, memindah port bunga atau mencabut gulma. Menurut Para peneliti dari University of Arkansas kerja berat yang dilakukan dikebun seperti mengangkat beban dan mencabuti gulma memiliki manfaat besar yang setara dengan angkat beban.Â
Kegiatan itu baik untuk kesehatan salah satunya meningkatkan kepadatan tulang anda. Kepadatan tulang adalah salah satu kunci utama mencegah timbulnya osteoporosis.
Untuk masa-masa puasa, saya memilih berkebun yang simpel dan tak terlalu berat. mengingat kegiatan ini hanya sebagai pengisi waktu menunggu berbuka. Maka saya memilih yang ringan seperti memisahkan anggrek atau membuat grafting wijaya kusuma.Â
Kegiatan ini bisa membuat kita lupa diri dan juga sebetulnya grafting dan stek ini seperti menabung tapi dalam bentuk pohon. Layaknya tabungan, bunga wijaya kusuma dapat dijadikan sebagai jualan yang cukup bernilai tinggi.
Dulu, orang hanya mengenal wijaya kusuma berwarna putih, sekarang, wijaya kusuma hibrida memiliki warna yang sangat beragam. Putih, kuning, merah dan pink. Harganya juga relative masih mahal. Saya membeli 1 batang stek (panjang 15 cm) WK ackermanii seharga 125 ribu rupiah. Jangan kaget, ada yang lebih mahal lho.
Karena cukup mahal, saya biasanya hanya beli satu stek yang kemudian dikembang biakan dengan teknik stek dan grafting. Teknik stek hanya menancapkan batang daun WK ke tanah dan menunggu pertumbuhannya, sementara teknik grafting ini adalah teknik menempelkan bunga WK dengan kaktus/buah naga sebagai batang bawahnya. Berdasar pengalaman, perbanyakan WK dengan teknik grafting memiliki pontensi hidup lebih besar dibandingkan jika stek ditanam langsung di tanah.
Nah, cara grafting dan perbanyakan bunga WK ini sudah saya muat dalam video. Silahkan untuk disaksikan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI