Mohon tunggu...
Goenawan
Goenawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Insinyur mesin dari ITS Surabaya, mendalami sistem kontrol otomatis di Taiwan, pernah bekerja di beberapa perusahaan ternama sbg Engineer dan di Managemen. Sekarang menekuni pasar Modal dan pasar Uang.\r\n\r\nSemua tulisan saya asli bukan hasil mencontek, tetapi anda boleh meng-copy paste sebagian atau seluruhnya tulisan saya di kompasiana tanpa perlu izin apapaun dari saya. Lebih baik jika dicantumkan sumbernya, tetapi tanpa ditulis sumbernyapun. it's ok

Selanjutnya

Tutup

Money

Nawacita, Import Beras, Daging, Gula, Garam, dan lain-lain

24 Januari 2018   09:03 Diperbarui: 24 Januari 2018   09:23 676
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Saat pertama menjabat presiden, Jokowi ini gayanya  kayak ekonom Harvard saja. Kita akan swasembada ABCD, pokoknya semua yang import akan jadi swasembada, trus mau bikin pusat logistik sembako. Sedap bener kan? Pokoknya kalau soal bikin janji, Jokowi seng ada lawan. Tiga tahun lebih berjalan, yang ada hanya kemajuan di atas kertas. Para buzzer sih bilang jokowi sukses, walaupun ujung ujungnya import.

Kelangkaan pangan bukannya dijadikan evaluasi kinerja pemerintahannya, malah lebih seringnya gaduh cari kambing hitam. Pendekatan kekerasan dengan memakai aparat polisi sudah jamak dilakukan dengan mendatangi pusat pergudangan dan sentra peternakan. Hal itu berkali - kali dilakukan pada gudang beras, juga pada storage daging sapi. Lucu saja, dimana mana diseluruh dunia, yang namanya pengusaha ya pasti punya gudang penyimpanan, tapi untuk menuduhnya itu tindakan "menimbun" ya ga masuk akal. Tapi ya sudahlah, namanya tokoh populer dikalangan buzzer, hal bodohpun dianggap smart.

Disisi lain kemudian pemerintah melakukan import beras dan daging. Ini kan jelas logika kacau balau. Jika memang langka karena ada oknum yang menimbun, trus kenapa melakukan import setelah aparat cari kambing hitam pemilik gudang?

Import Pertanda Ekonomi Di Tubir Jurang

Salah seorang menterinya bilang, "Kita import karena harga naik, sesederhana itu ga perlu debat surplus atau tidak". Saya sebagai rakyat biasa benar - benar tersentak dengan ucapan menteri koordinator tersebut. Helllo Bapak Menteri... import bukan masalah sederhana. Import bukan beli gratis, tapi butuh devisa untuk melakukannya. Apakah pemerintah punya uang aman untuk melakukan import? Sudah pasti import mempengaruhi cadangan devisa, neraca perdagangan, menurunkan daya saing produsen/petani dalam negeri dan semua ekses ekses negatif lainnya.

Sekarang ini profil belanja negara sudah sangat kacau balau. Secara ektrapolasi biaya infrastruktur yang saat ini dilakukan tidak bisa serta merta dikurangi karena sifatnya yang multi year. Tekanan defisit akan makin kuat, karena infrastruktur yang dibangun dan selesaipun, bukan berarti tidak perlu dana operasional dan maintenance. Sementara secara ekonomi infrastruktur tersebut belum beroperasi secara ke-ekonomian.

Jadi import bahan pangan yang saat ini dilakukan merupakan robohnya pencitraan (baca: Hoax Membangun) yang dilakukan para buzzer. Saya cuma khawatir pemerintahan kali ini berakhir dengan compang - camping secara ekonomi. Ada ungkapan dikalangan orang Jawa, bahwa orang yang dipangku tandanya mati. Karena orang jawa yang mati jaman dulu biasanya dimanddin dengan cara dipangku. Secara huruf Jawa pun, dipangku itu artinya mati. Apakah ini tandanya Pak Jokowi sudah mati rasa karena banyak dipuja - puja? Bahkan dipuja bukan untuk sebuah prestasi, hanya untuk sebuah sepeda gratis dari uang pajak.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun