Aktualisasi Peran Mahasiwa dalam Membantu Pembelajaran di Desa Terpencil di SDN Legok Pego Kabupaten Bandung

Bandung, 28 Maret 2021 - Program Kampus Mengajar Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) telah meluncurkan surat penugasan kepada sekian ribu mahasiswa dipenjuru Indonesia untuk terjun di sekolah yang telah ditempatkan sebagai mahasiswa Kampus Mengajar Angkatan 1

Program Kampus Mengajar merupakan bagian dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Kemendikbud Republik Indonesia yang bertujuan memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar dan mengembangkan diri melalui aktivitas di luar kelas perkuliahan. 

Program ini merupakan transformasi dari Program Kampus Mengajar Perintis yang bertujuan untuk memberikan solusi bagi Sekolah Dasar yang terdampak pandemi dengan memberdayakan para mahasiswa yang berdomisili di sekitar wilayah sekolah untuk membantu para guru dan kepala sekolah dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran di tengah pandemi Covid-19. Tujuan lainnya yakni untuk sama-sama berkolaborasi baik dari pihak pemerintah, sekolah, masyarakat maupun mahasiwa untuk sama-sama bekerja sama menekan urgensi pendidikan.

Kampus mengajar ini sebagai salah satu ajang aktualisasi mahasiwa sebagai agend of change membantu perihal pendidikan bukan hanya sekedar belajar teori dan materi saja melainkan dapat langsung di praktikan di lapangan kepada siswa. Seluruh mahasiswa se Indonesia gencar untuk mau megikuti program ini hanya saja tidak semua dapat diterima dikarenakan beberapa persyaratan lainnya. Maka dari itu saya sebagai penulis merasa beruntung dapat diberikan kesempatan berharga ini yang tidak ada kedua kalinya.

Penulis ditempatkan di salah satu sekolah dasar yang akses jalannya cukup sulit dikarenakan berbatu dan baik turun pengunuangan ditambah dengan udaranya yang begitu dingin. Sekolah dasar ini biasanya suka dijadikan tempat untuk melakukan pengabdian pada masyakat oleh beberapa kampus. SD ini bernama SDN Legok Pego Desa Drawati Kecamatan Paseh yang berlokasi di Kabupaten Bandung. Perjalanan ke SD dapat ditempuh dengan kendaraan roda dua dan sangat sulit apabila menggunakan roda empat kecuali jenis kendaraannya seperti truk dikarenakan dengan roda dua saja selalu banyak yang jatuh dan tidak kuat akan motornya.

Sekolah Dasar Negeri Legok Pego berdiri pada tahun 2013 yang berlokasi di Kampung Legok Pego Desa Drawati Kecamatan Paseh Kabupaten Bandung Jawa Barat 40383 yang mana sekolah ini memiliki akreditas C. Untuk luas bangunan sendiri yakni 3 meter persegi dengan ruangan yang dimiliki adaah ruangan perpustakaan sekaligus kelas, 2 ruang kelas dan satu ruang untuk guru juga kepala sekolah. Untuk pendidik sendiri dari tahun 2017 kepala sekolah yang memegang jabatannya adalah Bapak Engkos dengan terdapat 8 guru yang terdiri dari guru wali kelas 1,2,3,4,5, 6, guru PJOK dan guru agama. Untuk siswanya sendiri sebanyak dari 88 siswa terdiri dari 54 siswa laki-laki dan 34 siswa perempuan. Kurikulum yang digunakan dalam pembelajaran adalah kurikulum 2013. Satu perbedaan sekolah dasar ini dengan sekolah dasar lainnya adalah kekurangan pada akses internet yang tidak ada sama sekali.

Berbicara mengenai fasilitas sekolah disana dapat dikatakan masih kurang dari mulai toilet sekolah yang tidak bisa digunakan, ruang kelas yang masih kurang untuk 6 kelas, lalu akses jalan yang cukup sulit apalagi ditambah kalau hujan turun pasti akan licin dan cukup terpelosok mengenaai tempaatnya.

 Selain itu di sekolah ini juga terdapat perpustakaan hanya saja masih cukup berantakan dan tidak seperti perpustkaan di sekolah-sekolah lainnya dikarenakan di dalam perpustakan harus ada kelas yang dipakai untuk mengajar. SDN Legok Pego sebenarnya memiliki potensi alam yang melimpah peihal perkebunan dan tanah tetapi hanya saja terkendala jaringan yang tidak ada dan sumber daya manusianya yang masih kurang bisa terlihat dari motivasi melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi itu hanya 1% dari siswa yang ada bahkan bisa sampai tidak ada yang mekajutkan pendidikan dan hanya cukup tamatan sekolah dasar saja.

 Pada kegiatan Kampus Mengajar selama 3 bulan terhitung bulan maret sampai bulan juni ini didampingi pula oleh 2 dosen sebagai pembimbing yaitu bersama IBu Nurul Ikhsan Karimah selaku Dosen Pembimbing lapangan Rekognisi KKN MBKM dan Bapak Dr. Yuliawan Kasmahidayat,M.Si (NIP 196507241993021001) selaku DPL KKN Rekognisi. Satu sekolah biasanya ditugaskan sebanyak 8-10 orang mahasiswa yang masih satu domisili dengan lokasi sekolah. 

Tujuan dari mengikuti program ini selain untuk mengasah keterampilan mahasiswa, bekerja sama, mengembangkan wawasan, mengembangkan karakter dan mengembangkan soft skills dimiliki juga untuk ikut melakukan langkah kecil dalam memajukan pendidikan Indonesia dengan membantu pembelajaran di Sekolah Dasar terpencil di Masa Pandemi Covid-19

Kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan di sekolah SDN Legok Pego itu biasanya satu kelas itu melakukan KBM selama dua kali pelaksanaan dalam seminggu. Pelaksanaan kegiatan belajar dan mengajar dilakukan pada hari senin sampai jumat dan biasanya sabtu minggu itu melakukan agenda program dari kami selaku mahasiswa untuk siswa, guru atau bahkan bersama masyarakat. Sejak merajalelanya kasus covid-19 pada bulan Maret 2020 lalu,