Memasuki tahun 2023, kondisi dunia semakin tidak pasti, hal itu yang membuat Presiden Jokowi mengambil keputusan untuk menunjuk Menteri Pertahanan sebagai koordinator yang harus senantiasa siap mengantisipasi segala kemungkinan yang akan terjadi. Hal tersebut disampaikan Jokowi saat pembukaan Rapat Pimpinan (Rapim) Kemhan 2023 di Aula Bhineka Tunggal Ika.
"Tadi Presiden menggambakarkan situasi dunia yang penuh ketidakpastian, juga kita harus siap menghadapi segala kemungkinan." Jelas Prabowo kepada para wartawan.
Meskipun kondisi global yang sangat tidak pasti, Indonesia perlu bersyukur karena mendapatkan pengakuan dari dunia terkait penanganan ekonomi maupun dalam menangani Covid-19 yang dinilai sebagai prestasi.
Kondisi itu yang membawa sedikit harapan kepada Indonesia dalam menjalani tahun yang sebelumnya disebut oleh Jokowi sebagai tahun yang gelap.
Walaupun demikian, Presiden mengingatkan bahwa kita tetap harus waspada dan mengikuti intruksi Kemenhan yang menjadi koordinator dalam mengantisipasi segala kemungkinan yang dihadapi.
"Itu intruksi beliau, harus waspada." Ungkap Prabowo yang menyampaikan pesan Presiden
Diperlukan sinergi dari semua unsur agar Indonesia tetap bisa aman dalam mengarungi dinamika global.
"Untuk itu kita harus kerja sinergis, bekerja sama semua unsur, dan beliau minta Kementerian Pertahanan untuk menjadi semacam koordinator supaya Indonesia selalu antisipasi dan tidak terdadak oleh segala kemungkinan." Tambah Menhan.
Selain menyampaikan bahwa Kemeterian Pertahanan ditunjuk sebagai koordinator untuk mengatasi segala macam ketidakpastian global, pada acara Rapim itu juga disampaikan doktrin doktrin dokumen strategis kebijakan umum pertahanan negara, strategi negara, dan pembangunan kekuatan, karena acara tersebut sangat penting, sehingga para petinggi TNI dari semua matra hadir.
"Ini kita sebagai perumus, kita rumuskan, kita serahkan kepada Panglima TNI, ke semua Kepala Staf (TNI AD, AL, AU), mereka yang akan implementasi. Makanya kita kumpulkan disini, kita sampaikan ke mereka dan mereka nanti kaji, dan mereka laksanakan kedalam. Jadi ini proses yang cukup lama." Ujar Mantan Pangkostrad itu.